REPUBLIKA.CO.ID ,JAKARTA -- Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melalui seluruh anak perusahaannya melakukan Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). PTPV akan mengawali program ini di perkebunannya.
Direktur Holding Perkebunan Nusantara PTPN III M Abdul Ghani mengatakan, BUMN Untuk Sawit Rakyat ditandai dengan tanam perdana peremajaan kebun sawit plasma PTPN V sebagai anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara di Kabupaten Rokan Hulu, Riau. Ghani menyebut PTPN V akan melakukan peremajaan kebun sawit plasma seluas 18.250 hektare yang tersebar di lima kabupaten di Riau.
Ghani menjelaskan, sebagai anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III, PTPN V fokus peremajaan sawit rakyat. Di samping untuk menyejahterakan petani plasma juga untuk menjaga kesinambungan pasokan bahan baku ke pabrik.
"Hampir 50 persen pasokan tandan buah segar (TBS) ke pabrik PTPN V berasal dari plasma dan pihak ketiga," kata Ghani melalui siaran pers, Kamis (29/10) malam.
Direktur PTPN V Jatmiko mengatakan, manfaat dari Program PSR ialah memberdayakan petani. Secara pendapatan, petani plasma akan memperoleh tambahan pendapatan, di samping juga meningkatkan kualitas dan memperkuat manajemen. Hal tersebut akan berdampak kepada perekonomian masyarakat.
Ia menambahkan, peremajaan sawit plasma PTPN V menyentuh angka 20 persen dari total area sawit seluas 56.665 hektare. Hingga 2023 mendatang, PTPN V menargetkan melakukan program peremajaan sawit plasma hingga 18.250 hektare yang menyebar di lima kabupaten di Riau.
"Jika program itu tercapai, maka 40 persen sawit plasma PTPN V telah diremajakan," ucap Jatmiko.