REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA – Serikat buruh utama Kanada mengatakan sektor penerbangan di negara tersebut terancam akan hancur permanen. Kondisi tersebut dinilai akan terhindari jika pemerintah tidak segera memberikan pinjaman dengan bunga rendah selama 10 tahun senilai 5,3 miliar dolar AS untuk membantu mengatasi imbas pandemi Covid-19.
“Kami membutuhkan dana darurat untuk sektor penerbangan atau tidak akan ada maskapai penerbangan di Kanada, dan itu akan membuat kami semua lebih mahal,” kata Presiden Nasional Unifor, Jerry Dias dikutip dari Reuters, Kamis (1/10).
Presiden serikat pekerja sektor swasta terbesar di Kanada yang mewakili lebih dari 310 ribu pekerja tersebut mengungkapkan Kanada tetap menjadi satu-satunya negara maju terkemuka yang tidak meluncurkan langkah-langkah konkret. Khususnya langkah untuk membantu sektor perjalanan dan pariwisata.
Sementara itu, Pemerintah Federal Liberal Perdana Menteri Justin Trudeau berulang kali mengatakan sedang mencari bantuan untuk sektor penerbangan. Hanya saja hingga saat ini belum membuat pengumuman apa pun.
Kantor Menteri Transportasi Federal, Marc Garneau memastikan saat ini masih secara aktif dalam mencari solusi untuk sektor penerbangan. Sementara, maskapai penerbangan terbesar di negaranya yakni Air Canada menginginkan pemerintah Kanada melonggarkan pembatasan perjalanan yang menetapkan orang yang tiba dari luar negeri harus menjalani karantina selama 14 hari untuk memastikan tidak menyebarkan virus.