Ahad 29 Jun 2025 15:08 WIB

Pabrik Baterai Karawang Resmi Dimulai, Bahlil: Negosiasinya Alot

Empat tahun negosiasi berbuah proyek strategis senilai 5,9 miliar dolar AS.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan proses negosiasi terkait pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik di Karawang sangat alot. (ilustrasi)
Foto: BPMI Setpres/Cahyo
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan proses negosiasi terkait pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik di Karawang sangat alot. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, kehadiran Presiden Prabowo Subianto dalam groundbreaking ekosistem industri baterai kendaraan listrik terintegrasi di Karawang, Jawa Barat, menunjukkan komitmen Presiden dalam mendorong hilirisasi industri.

Bahlil menyampaikan, proyek pembangunan pabrik baterai lithium-ion dengan kapasitas tahap pertama sebesar 6,9 GWh merupakan hasil kerja sama antara Indonesia Battery Corporation (IBC) dan Konsorsium CATL, Brunp, dan Lygend (CBL) yang merupakan anak perusahaan Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL).

Baca Juga

“Proyek ini kami kerjakan sudah empat tahun. Saya bersama Pak Erick (Menteri BUMN), kemudian Danantara. Ini negosiasinya alot, Pak. Sejak awal dengan Pak Menteri Perindustrian, kami juga berkoordinasi. Pasang surut. BUMN maunya A, CATL maunya B. Akhirnya, kita jadi wasit yang baik,” ujar Bahlil dalam acara Groundbreaking Ekosistem Industri Baterai Listrik Terintegrasi Konsorsium ANTAM–IBC–CBL di Kawasan Artha Industrial Hills (AIH), Kabupaten Karawang, Ahad (29/6/2025).

Bahlil mengungkapkan, selama tiga tahun proyek ini berjalan tanpa kejelasan, hingga akhirnya Presiden Prabowo meminta agar proyek tersebut segera dijalankan. “Berkat arahan Bapak Presiden Prabowo dalam Rapat Terbatas pada April, instruksi tegas disampaikan agar proyek segera dijalankan. Atas perintah itu, Pak Presiden, kami dari Satgas langsung mengeksekusi,” ucap Bahlil.

Tak hanya memberikan instruksi, lanjut Bahlil, Prabowo juga menunjukkan perhatian penuh dengan hadir secara langsung dalam groundbreaking ekosistem industri baterai kendaraan listrik di Karawang. Hal ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam mendorong akselerasi proyek.

“Tidak ada lagi persoalan, dan hari ini bisa kita sama-sama menyaksikan groundbreaking-nya,” kata Bahlil.

Sebagai informasi, proyek Ekosistem Industri Baterai Listrik Terintegrasi Konsorsium ANTAM–IBC–CBL merupakan pengembangan industri dari hulu ke hilir yang terdiri atas enam proyek terintegrasi. Lima proyek dikembangkan di Kawasan FHT Halmahera Timur, dan satu proyek dikembangkan di Karawang.

Proyek ini termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan nilai investasi mencapai 5,9 miliar dolar AS. Proyek mencakup area seluas 3.023 hektare dan diproyeksikan menyerap 8.000 tenaga kerja langsung, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, serta melibatkan pembangunan 18 proyek infrastruktur dermaga multifungsi.

Pengembangan proyek ini mengedepankan prinsip pembangunan terintegrasi dan ramah lingkungan, dengan pasokan energi dari kombinasi pembangkit seperti PLTU 2×150 MW, PLTG 80 MW, waste heat 30 MW, dan pembangkit tenaga surya sebesar 172 MWp. Hal ini menjadikan FHT sebagai kawasan industri strategis dengan pendekatan keberlanjutan dan efisiensi tinggi. Sementara itu, pabrik baterai yang berlokasi di Karawang juga akan mengimplementasikan pembangkit tenaga surya sebesar 24 M

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement