REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pembina Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (Inotek) Ilham Habibie mengatakan perlunya transformasi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Indonesia dengan sentuhan teknologi. Adanya sentuhan teknologi akan makin mengembangkan kapasitas bisnis UMKM.
"Bagaimana kita mentransformasikan UMKM yang sudah berjalan saat ini menjadi teknopreneur," kata Ilham dalam acara penandatangan Nota Kesepahaman antara Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional dengan Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia tentang Seribu Teknopreneur Sejuta Pekerjaan yang ditayangkan virtual, Jakarta, Senin (28/9).
Ilham menuturkan kurang lebih 15 persen perusahaan-perusahaan UMKM saat ini yang sudah melek teknologi atau digital. Padahal mayoritas penggerak ekonomi Indonesia adalah UMKM, dengan persentase mencapai 99 persen.
Menurut dia, perlu dilakukan penguatan terhadap UMKM yang sudah berjalan sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan lebih baik. Jika UMKM makin berkembang maka kontribusi mereka bagi perekonomian Indonesia juga makin besar.
"Mereka itu (UMKM yang sudah berjalan) yang juga harus ditransformasikan dari segi pengertian dan penerapan penggunaan teknologi dalam usaha mereka masing-masing," ujarnya.
Transformasi tersebut seperti memulai ulang (restart) dengan satu reaktualisasi bisnis proses dan produk mereka masing-masing. Transformasi tersebut bisa terjadi melalui implementasi metode, proses, teknologi atau inovasi tertentu atau bahkan produk baru.