Senin 28 Sep 2020 16:41 WIB

Sektor Properti Incar Kawasan Pelabuhan Patimban

Pengembangan kawasan akan dilakukan secara terintegrasi sehingga terbentuk smartcity.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Fuji Pratiwi
Pekerja melakukan perawatan rutin fasilitas di kawasan industri Suryacipta City of Industry yang dikelola PT Suryacipta Swadaya di Karawang, Jawa Barat (ilustrasi). Suryacipta Swadaya melirik kawasan Pelabuhan Patimban untuk dikembangkan.
Foto: Antara/Audy Alwi
Pekerja melakukan perawatan rutin fasilitas di kawasan industri Suryacipta City of Industry yang dikelola PT Suryacipta Swadaya di Karawang, Jawa Barat (ilustrasi). Suryacipta Swadaya melirik kawasan Pelabuhan Patimban untuk dikembangkan.

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat yang menjadi proyek strategis nasional segera dirampungkan pembangunannya sesuai instruksi Presiden Joko Widodo. Para pelaku bisnis sektor properti pun melirik kawasan tersebut.

PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) melalui anak usahanya PT Suryacipta Swadaya (Suryacipta) saat ini sedang mempersiapkan proyek pengembangan kawasan industri di Subang pada November 2020.

Baca Juga

VP Sales dan Marketing PT Suryacipta Swadaya, Abednego Purnomo mengatakan, SSIA akan mengembangkan kawasan industri bertajuk smart and sustainable city ini dengan konsep Subang Smartpolitan. Berdiri di lahan seluas 2.700 hektare, ia menyebut Subang Smartpolitan adalah kota masa depan di Jawa Barat.

Kota itu tidak hanya sebuah kawasan industri, tapi juga mencakup kawasan komersil, hunian, area rekreasi, dan pendidikan. "Sehingga kawasan ini menjadi suatu pengembangan yang terintegrasi," kata Abednego dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Senin (28/9).

Ia mengatakan pengembangan sektor properti di lokasi yang strategis dan terintegrasi akan memberikan dampak yang sangat menguntungkan para calon investor. Selain meningkatkan kesejahteraan sosial, ekonomi, dan pendidikan bagi masyarakat sekitar.

Hadirnya Pelabuhan Patimban dan properti pendukung di sekitarnya SSIA nilai menjadi "obat" di tengah-tengah wabah yang belum kunjung usai. "Setidaknya ini memberikan optimisme baru bagi sektor usaha," kata Abednego.

Walaupun proses pembangunan belum dilaksanakan, SSIA mengaku telah menerima banyak inquiry dari investor asing maupun domestik. Khususnya dari industri otomotif, barang konsumsi, farmasi, alat kesehatan, dan industri berbasis teknologi informasi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement