Jumat 04 Sep 2020 05:17 WIB

Penjualan Nissan di China Terburuk Dibandingkan Merek Lain

Penjualan Nissan turun mencapai 2,4 persen dibandingkan tahun lalu.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Friska Yolandha
Produsen mobil Jepang, Nissan Motor mengalami penurunan jumlah penjualan di China. Penurunan itu, berbanding terbalik dengan pesaingnya, Toyota Motor dan Honda Motor yang mengalami peningkatan.
Foto: car and driver
Produsen mobil Jepang, Nissan Motor mengalami penurunan jumlah penjualan di China. Penurunan itu, berbanding terbalik dengan pesaingnya, Toyota Motor dan Honda Motor yang mengalami peningkatan.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Produsen mobil Jepang, Nissan Motor mengalami penurunan jumlah penjualan di China. Penurunan itu, berbanding terbalik dengan pesaingnya, Toyota Motor dan Honda Motor yang mengalami peningkatan.

Penjualan Nissan anjlok mencapai 2,4 persen dibandingkan tahun lalu. Menurut laporan Reuters, Nissan telah menjual 126.592 unit kendaraan di China pada Agustus 2020. Jumlah itu tercatat naik 4,7 persen dibanding bulan sebelumnya. Naiknya penjualan itu didorong pembukaan lockdown akibat Covid-19.

Oleh karena itu, Nissan bertekad meningkatkan penjualan di China. Meskipun, meraka juga berjuang untuk memperbaiki citra perusahaan akibat ulah mantan bosnya, Carlos Ghosn.

Penjualan Nissan di China masih terpaut jauh dengan dua pesaingnya. Toyota mampu menjual 164.400 unit kendaraan di China pada bulan yang sama.

Bahkan, jumlah penjualan Toyota naik 27,2 persen dibanding tahun lalu. Dari total penjualan tersebut, 20.700 unit berasal dari merek Lexus premium yang menunjukkan lonjakan penjualan 22,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara, Honda mampu menjual sebanyak 148.636 unit kendaraan. Jumlah itu naik 19,7 persen dibanding tahun lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement