REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Penyedia layanan berbagi kantor, WeWork, memperoleh komitmen pembiayaan baru dari pemilik saham mayoritas SoftBank sebesar 1,1 miliar dolar AS. Manajemen perusahaan juga menyatakan telah berhasil menurunkan tingkat bakar uang.
WeWork mengakui pandemi Covid-19 telah menyebabkan kerugian bisnis bagi perusahaan. Kendati demikian, WeWork menyatakan posisi keuangannya saat ini masih tetap kuat.
“Upaya kami untuk menjadi organisasi yang lebih efisien telah menavigasi kami pada realitas baru untuk mencapai tujuan bisnis masa depan,” kata kepala keuangan WeWork, Kimberly Ross, dikutip Reuters, Jumat (14/8).
WeWork mencatatkan kenaikan pendapatan 9 persen atau sebesar 882 juta dolar AS pada kuartal pertama tahun ini. Pendapatan WeWork sebesar 1,1 miliar dolar AS di kuartal ini merupakan yang pertama kalinya melampaui sembilan digit. Kasnya pun mencapai 482 juta dolar AS.
Sementara itu, dana tunai yang dimiliki WeWork saat ini sebesar 4,1 miliar dolar AS, sudah termasuk pembiayaan baru senilai 1,1 miliar. WeWork optimistis arus kasnya akan positif pada 2021 mendatang.
Sebelumnya, WeWork sempat dikabarkan akan bangkrut karena terjadi kesalahan manajemen. Perusahaan mengalami perombakan manajemen secara besar-besaran dan dituntut atas penawaran tender senilai 3 miliar dolar AS kepada pemegang saham.