REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk telah menyalurkan kredit dari penempatan dana pemerintah sebesar Rp 4,4 triliun hingga akhir Juli 2020. Perseroan pun mendapatkan dana pemerintah sebesar Rp 5 triliun dari total Rp 30 triliun yang ditempatkan pada empat bank Himpunan Bank Negara (Himbara).
Direktur Utama BTN Pahala Mansury mengatakan penempatan dana tersebut menjadi hal positif bagi kinerja perseroan.
“Kita harapkan penempatan dana dengan tingkat suku bunga kurang lebih 3,4 persen ini tentunya akan positif buat kami karena rata-rata bunga kami masih ada di atas itu,” ujarnya saat konferensi pers virtual, Senin (3/8).
Pahala optimistis perseroan akan mampu menyalurkan tiga kali lipat dari dana pemerintah tersebut yakni Rp 15 triliun sampai akhir September 2020.
“Insya Allah akan bisa kita laksanakan karena Juli yang merupakan bulan pertama sudah mencapai di atas Rp 4 triliun,” ucapnya.
Pahala juga berharap melalui dana pemerintah dapat tersalurkan kredit kepada masyarakat secara optimal, sehingga mampu mendorong pemulihan ekonomi nasional pada kuartal-kuartal berikutnya.
“Kita berharap momentum ini bisa terus kita bangun sampai triwulan III dan IV nanti,” ucapnya.
Dari sisi restrukturisasi kredit, lanjut Pahala, perseroan telah menyalurkan kepada 230 ribu nasabah hingga akhir Juni 2020 dengan mayoritas segmen Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Pahala memproyeksikan akan terjadi penurunan pengajuan restrukturisasi kredit oleh nasabah sebab terjadi pola pada Juli 2020 turun 50 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
“Juli turun 30 persen dibandingkan Mei. Pada April dan Mei puncaknya restrukturisasi yang kita lakukan,” ucapnya.