REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan tahap II 2020 dengan nilai pokok Rp 2,25 triliun. Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, dana dari penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk belanja modal multiyears.
“Nanti penawaran umum berkelanjutan obligasi ini sudah selesai, mungkin di awal kuartal empat 2020,” kata Awaluddin saat berkunjung ke kantor Republika, Kamis (30/7).
Obligasi Berkelanjutan I Angkasa Pura II Tahap II 2020 ditawarkan dalam empat seri dengan tenor dan tingkat bunga yang berbeda. Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) disebutkan obligasi seri A akan diterbitkan sebesar Rp 32 miliar dengan tingkat bunga tetap 7,8 persen dan tenor tiga tahun.
Selanjutnya, obligasi seri B ditawarkan sebesar Rp 159 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,5 persen dan tenor lima tahun. Lalu obligasi seri C akan memiliki jumlah pokok sebesar Rp 1,6 triliun dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,1 persen dan jangka waktu selama tujuh tahun.
Sementara untuk obligasi seri D ditawarkan senilai Rp 457 miliar. Obligasi seri D ditawarkan dengan tingkat suku bunga yang mencapai 9,25 persen dan tenor hingga 10 tahun.
Awaluddin menegaskan, proyek yang dilakukan AP II pada tahun ini ditata ulang karena adanya pandemi Covid-19. Menurutnya, dalam kondisi saat ini fokus AP II untuk bertahan terlebih dulu.
Awaluddin mengatakan, terdapat beberapa proyek yang masih berjalan pada tahun ini. “Yang masih berjalan kan sekarang perluasan gedung terminal, kemudian penambahan fasilitas. Tapi rata-rata proyek strategis kita sudah selesai,” ungkap Awaluddin.
Proyek strategis tersebut yakni pembangunan Terminal 3 Bandara Soekaro-Hatta, landasan pacu ketiga Bandara Soekarno-Hatta, dan lainnya. Sementara khusus terminal baru yakni Terminal 4 ditunda.
“Kita reschedule jadwalnya, jadi dipanjangin atau digeser. Harapan kita dalam kondisi sekarang ini memang survive dulu,” tutur Awaluddin.