REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia atau REI Totok Lusida menilai masih terdapat prospek bagi investor asing untuk berinvestasi di sektor properti Indonesia pada masa Covid-19 saat ini. Hal tersebut disampaikan Totok Lusida dalam seminar daring yang diselenggarakan ASEAN Super Blok Forum di Jakarta, Rabu (22/7).
"Selama kuartal pertama tahun 2020 investor asing masih membeli lahan dan menanamkan investasinya di Indonesia, kendati terjadi pandemi Covid-19," ujarnya.
Dalam paparannya, Ketua Umum REI tersebut menyampaikan bahwa nilai proyek real estate dari investor asing di Indonesia mencapai 603 juta dolar AS pada kuartal pertama. Sedangkan jumlah proyek selama kuartal I 2020 mencapai 490 proyek.
"Dengan demikian masih terdapat prospek bagi investor asing untuk berinvestasi dalam sektor properti di Indonesia," kata Totok Lusida.
Sebelumnya Senior Associate Director Colliers International (konsultan properti), Ferry Salanto mengatakan bahwa dari sisi konsumen mayoritas orang yang membeli properti residensial saat ini adalah investor, yang diperkirakan bakal menahan pembelian karena harus mengalokasikan dana untuk keperluan lain yang lebih penting pada saat ini.
Kemudian terdapat sedikit penyesuaian harga jual setelah tertahan pada kuartal sebelumnya, serta membuat cara bayar yang lebih meringankan seperti memperpanjang tenor cicilan atau menghilangkan uang muka.
Sedangkan pengamat properti sekaligus Business Development Executive Ray White Indonesia, Robby Simon mengatakan pasar properti Tanah Air mulai membaik pada kuartal II 2020, sebab daya beli terlihat bergerak positif.