REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muamalat Institute menjalankan program Ceria untuk meningkatkan kinerja karyawan pada masa transisi. Ceria yang merupakan kepanjangan dari Cerita Apa Aja (Ceria) ini bertujuan membantu karyawan Bank Muamalat Indonesia (BMI) untuk meningkatkan produktivitas dalam bekerja di tengah pandemi.
Executive Director Muamalat Institute, Anton Hendrianto menyampaikan kondisi masyarakat sangat terdampak dalam menghadapi kondisi pandemic Covid-19. Diantaranya begitu banyak permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia, khususnya karyawan perusahaan yang sedang Work from Home (WFH) dan Work from Office (WFO).
"Ceria dirancang oleh Bank Muamalat Indonesia, Muamalat Institute (MI) dan peserta Magang dari Universitas Indonesia (UI) dengan melakukan observasi yang terukur kepada karyawan," katanya dalam keterangan pers, Rabu (17/6).
Ini merupakan salah satu bentuk pengaplikasian dari Employee Assistant Program (EAP), agar staf BMI dapat dibantu dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi untuk dapat terus berkinerja lebih baik untuk perusahaan dan dalam keluarga. Program tersebut diluncurkan secara khusus untuk karyawan Bank Muamalat Indonesia.
Ceria mendukung merdeka belajar yang digulirkan oleh pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam memberikan kesempatan pemagangan untuk pelajar dan mahasiswa. Chief Human Capital Officer BMI, Riksa Prakoso mengatakan begitu besar imbas dari pandemi Covid-19 ini bisa berpengaruh pada produktivitas.
"Menghadapi situasi pandemi belakangan ini, tidak sedikit diantara kita memiliki kondisi psikologis yang tidak menentu," katanya.
Hal ini secara tidak langsung dapat mempengaruhi produktifitas karyawan dalam bekerja. Ceria memungkinkan karyawan dapat bercerita dan berkonsultasi langsung dengan para psikolog. Setelah ini, BMI juga akan segera meluncurkan program financial planning yang diperuntukan untuk karyawan dalam mengatur keuangan pada masa new normal.
"Ini adalah bukti nyata inovasi berkelanjutan di area Human Capital untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia yang unggul dan siap dalam menghadapi tantangan dalam era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity)," katanya.