REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian besar industri dari berbagai sektor mengalami tekanan yang tinggi akibat Covid-19. Kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sebagai upaya pencegahan penyebaran virus membuat aktivitas ekonomi bergerak sangat lambat.
Namun, setelah pandemi ini reda, ada sejumlah sektor yang bakal lebih cepat pulih. Menurut Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee, salah satunya yang akan pulih lebih dahulu adalah sektor perbankan.
"Bank cukup menarik. Meski akan terpukul juga, bank akan jadi pilihan yang tepat untuk berinvestasi saham," kata Hans dalam sebuah diskusi virtual, Rabu (13/5).
Hans mengakui pada masa pandemi ini perbankan termasuk sektor yang merasakan dampak level sedang. Banyak pelaku bisnis dan debitur menunda pembayaran utang karena terdampak Covid-19.
Hans bahkan memperkirakan sektor yang terkena dampak level sedang ini bakal mengalami penurunan laba sebesar 10-13 persen pada tahun ini. Namun, Hans melihat kondisi ini akan berbalik arah apabila pandemi mulai mereda.
Setiap sektor yang aktivitas bisnisnya mulai bangkit pasti akan membayarkan kewajiban utangnya terlebih dahulu ke bank. Hal ini akan sangat menguntungkan bagi perbankan.
Selain perbankan, kinerja sektor telekomunikasi juga dinilai akan sangat menguntungkan. Selama pandemi, Hans mencatat omzet perusahaan di sektor ini mengalami kenaikan signifikan didorong peningkatan trafik data sebesar 13 persen.
"Meski harus meningkatkan layananan, ke depan ini sektor yang menjanjikan," tutur Hans.
Adapun sektor yang merasakan dampak paling tinggi akibat Covid-19 adalah pariwisata, hotel, restoran, transportasi, dan agen perjalanan. Hans memperkirakan sektor yang terkena dampak tinggi akan mengalami penurunan laba lebih dari 30 persen.
Namun, untuk investasi jangka panjang, menurut Hans, sejumlah sektor ini masih akan sangat menarik. Setelah pandemi mereda, masyarakat akan langsung memburu tempat-tempat wisata dan menghabiskan waktu bersama keluarga untuk rekreasi.