Rabu 13 May 2020 22:18 WIB

Pengusaha Ini Gagas Hantaran Lebaran untuk Berdayakan UMKM

Hantaran lebaran kolaborasi Mamabery dan UKM telah dipesan 1.200 box

Pemilik usaha kudapan sehat Mamabery Chips Gourmet, Mirsya Budiarsi pun menggagas sebuah kampanye kreatif yang bisa menjadi inspirasi bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).
Foto: istimewa
Pemilik usaha kudapan sehat Mamabery Chips Gourmet, Mirsya Budiarsi pun menggagas sebuah kampanye kreatif yang bisa menjadi inspirasi bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akibat pandemi Covid-19, suasana Ramadhan dan Lebaran kali ini akan sangat berbeda, karena kita tidak bisa bertemu langsung dengan keluarga, sanak saudara, dan teman-teman untuk bersilaturahim. Pemilik usaha kudapan sehat Mamabery Chips Gourmet, Mirsya Budiarsi pun menggagas sebuah kampanye kreatif yang bisa menjadi inspirasi bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).

Ia menyampaikan ide tersebut lahir secara sederhana. "Saya ingin menghadirkan hantaran yang look-nya simpel, namun menarik, dan tanpa plastik sekali pakai, sehingga saat itu tercetus ide untuk berkolaborasi dengan perajin UKM tas anyaman. Saya memberikan inspirasi motif yang lebih kontemporer dan kekinian ke UKM pengrajin anyaman di Ponorogo, Jawa Timur, dan ternyata mereka bisa mewujudkan karya yang saya impikan, yang waktu itu saya namakan Tas Jakarta,” kata Mirsya di Jakarta, Rabu (13/4).

Mirsya menyampaikan, ide yang dieksekusi tersebut ternuata mendapat baio dari pelanggan lantaran konsep tas hampers yang dijual, selain reusable, juga sangat in-trend and fashionable. Dia mengungkapkan, secara tak terduga mendapatkan total pesanan hantaran sebanyak 1.200 unit secara organik dari pelanggan. "Berkahnya perajin anyaman ikut tersejahterakan,” ucap Mirsya.

Binti (45 tahun), penganyam dari Ponorogo, menyampaikan, ia merasa terbantu sekali dengan adanya pesanan dari Mbak Mirsya. Untuk keseharian, Binti hanya mengandalkan hasil panen tiga bulan sekali supaya dapur tetap mengepul. "Tapi setelah adanya orderan yang bagi kami jumlahnya banyak sekali ini, sehingga bantu pendapatan kami saat masa tidak panen," kata Binti.

Koordinator penganyam Lulu (38 tahun) mengatakan, tugasnya sehari-hari mengkoordinasikan para ibu rumah tangga dan anak anak remaja di sekitar rumah untuk membikin tas anyaman yang dijual ke pasar tradisional. Karena tempat jualan hanya di pasar tradisional, kata dia, permintaan tas tidak begitu banyak.

Setelah datang pesanan dari Mamaberry Chips Gourmet untuk mengerjakan Tas Jakarta pada 2019,  Lulu mengaku, awalnya benar-benar kewalahan memenuhi pesanan. Akhirnya, ia memberikan pelatihan kepada remaja dan ibu rumah tangga untuk membantu pengerjaan pesanan dari Mamaberry sebanyak 1.000 macam lebih pada Lebaran tahun lalu. 

"Dan alhamdulillah dari 10 penganyam sekarang sudah menjadi 30 penganyam aktif. Dan sekarang kali ketiga Mamaberry memberikan kepercayaan pada kami untuk mengerjakan hampersnya. Kami benar-benar terbantu dan bersyukur sekali bisa bekerjasama karena bisa meningkatkan perekonomian kami semua,” kata Lulu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement