Kamis 23 Apr 2020 13:15 WIB

Petani Bergairah Menanam Rimpang karena Perkuat Imunitas

Petani rimpang alami peningkatan permintaan pasar yang memicu peningkatan harga jual

Petani rimpang alami peningkatan permintaan pasar yang memicu peningkatan harga jual
Foto: dok
Petani rimpang alami peningkatan permintaan pasar yang memicu peningkatan harga jual

REPUBLIKA.CO.ID, WONOGIRI -- Kesadaran masyarakat untuk back to nature membuat petani rimpang lebih bergairah menanam. Apalagi sesuai pesan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa petani sebagai produsen pangan, termasuk petani rimpang harus dipastikan memperoleh harga jual yang layak, untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi menyoroti dukungan instansi teknis di daerah untuk membekali penyuluh pertanian dengan pengetahuan plus keterampilan budidaya rimpang. "Tujuannya, agar petani rimpang lebih bergairah menanam karena labanya meningkat," ucap dia, Kamis (23/4).

Hal itu akibat pandemi Covid-19 yang memicu peningkatan konsumsi tanaman rimpang seperti jahe, temu lawak, kunyit, temu giring 'naik daun' yang diyakini ampuh menangkal virus Corona, sehingga meningkatkan permintaan pasar yang memicu harga jual rimpang yang menguntungkan petani.

Petani rimpang Tony Fajar Utama dari Wonogiri, Jateng ikut terimbas meningkatnya permintaan pasar domestik terhadap jahe, kunyit, kencur, temu lawak dan porang. Sementara adiknya, Gigih Pratomo sukses menjadi eksportir rimpang khususnya kunyit ke India dengan  mengirim empat kontainer kapasitas 80 ton per pekan.

Keduanya bermitra dengan 25 petani rimpang di Wonogiri, yang didukung penyuluh dan bimbingan dari perusahaan mitra dagang.

Setelah merintis bisnis tanaman rimpang sejak 1996 mengikuti jejak orangtuanya sebagai pedagang rimpang dengan membeli dua kuintal jahe, kunyit dan daun jeruk purut dari Pacitan dan Ponorogo kemudian dititipkan pada bus ke Surabaya, maksudnya irit biaya transportasi.

Usahanya terus berkembang, pada 2006, Tony membeli lahan empat hektar di Krismantoro, Wonogiri untuk ditanami alpukat, durian, pisang kirana, klengkeng new kristal yang dikelola secara tumpang sari dengan tanaman rimpang seperti jahe, kunyit, kencur, temu lawak dan porang. Ketela pohon, pepaya California dan berbagai sayuran juga dia tanam untuk mengantisipasi apabila harga rimpang jatuh.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement