REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengungkapkan perusahaannya saat ini sedang berupaya mengembangkan vaksin Covid-19. Honesti menargetkan vaksin Covid-19 tersebut dapat ditemukan pada 2022 mendatang.
"Mudah-mudahan dalam dua tahun kita sudah bisa temukan vaksinnya," kata Honesti dalam acara Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI yang dilakukan secara virtual di Jakarta, Selasa (21/4).
Dalam pengembangan vaksin, Honesti menjelaskan Bio Farma berkolaborasi dengan sejumlah lembaga dan pemangku kepentingan dari dalam negeri. Beberapa di antaranya yaitu kerja sama melalui konsorsium yang terdiri dari Lembaga Eijkman, Balitbangkes, dan sejumlah perguruan tinggi.
Honesti menargetkan, konsorsium ini bisa mengembangkan bibit vaksin pada akhir tahun ini. Honesti berharap awal tahun depan konsorsium sudah mulai mengembangkan vaksin Covid-19. Dia memperkirakan uji klinis pun bisa dilakukan pada kuartal I 2022.
Honesti mengakui pengembangan vaksin baru membutuhkan waktu yang cukup lama. Umumnya di dunia, penemuan vaksin baru ini memakan waktu hingga 10-15 tahun. Namun dengan metode terbaru bernama biofarmatik, Honesti meyakini vaksin bisa ditemukan dalam jangka waktu di bawah lima tahun.
Selain berkolaborasi dengan lembaga dalam negeri, Bio Farma juga melakukan komunikasi dengan beberapa lembaga internasional. Salah satunya dengan Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) dari Eropa.
Menurut Honesti, Bio Farma telah mengajukan proposal ke CEPI untuk ikut serta uji klinis Covid-19 yang sedang dikembangkan oleh CEPI. "Kita komunikasi dengan CEPI untuk scaling up vaksin agar bisa dilakukan di Bio Farma," ucap Honesti.
Di samping itu, Honesti menambahkan, perusahaan juga berkolaborasi dengan China untuk melakukan uji klinis bersama serta melakukan produksi masal di Bio Farma. Menurut Honesti, China menyambut baik kolaborasi tersebut dan sedang menyusun skema kolaborasi yang lebih detil.