REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BNI Syariah mencatat 32 persen nasabah sudah menggunakan kartu debit berlogo gerbang pembayaran nasional (GPN) per Februari 2020.
Direktur Keuangan dan Operasional BNI Syariah, Wahyu Avianto menyampaikan, kartu GPN BNI Syariah pertama kali diperkenalkan pada April 2018. Pada Februari 2020, sebanyak 32 persen nasabah BNI Syariah telah memiliki minimal satu kartu Hasanah Debit GPN.
"Pada akhir tahun 2020, BNI Syariah menargetkan separuh dari jumlah nasabah sudah memiliki kartu Hasanah Debit GPN," kata Wahyu melalui keterangan tertulis, belum lama ini.
Pada 1 Januari 2022, sesuai roadmap sistem pembayaran Bank Indonesia, seluruh nasabah BNI Syariah akan memiliki minimal satu kartu GPN.
Untuk itu, BNI Syariah aktif menawarkan kartu Hasanah Debit GPN kepada nasabah baru pada produk tabungan BNI iB Hasanah dan BNI Tabunganku iB Hasanah. Selain itu, BNI Syariah juga menawarkan Hasanah Debit GPN kepada nasabah yang hendak melakukan penggantian kartu karena hilang, kedawularsa, atau rusak.
"Untuk lebih menarik minat masyarakat, BNI Syariah menyiapkan promo potongan harga pada merchant rekanan jika bertransaksi menggunakan kartu Hasanah Debit GPN," kata Wahyu.
Pengguna Hasanah Debit GPN dapat melakukan transaksi transfer ke bank anggota jaringan Prima melalui menu transfer kliring di channel BNI Mobile Banking dan BNI Internet Banking. Dengan menu ini, nasabah bisa mendapatkan limit transaksi yang lebih tinggi dan biaya yang lebih ringan.
Selain itu, nasabah dapat juga memiliki dua kartu debit berlogo Mastercard dan GPN dalam satu rekening. Program Gerbang Pembayaran Nasional Bank Indonesia merupakan implementasi kartu debit berlogo nasional.
Kartu ini bisa ditransaksikan di mesin EDC mana pun. Wahyu menyampaikan kartu Hasanah Debit GPN juga memiliki limit transaksi yang lebih tinggi.