REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara PLN, Pertamina, dan Microsoft, di Kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (8/4). Erick menyampaikan penandatanganan nota kesepahaman ini sesuai dengan salah satu dari lima prioritas Kementerian BUMN yakni kepemimpinan teknologi.
"Saya berharap kolaborasi ini dapat menjadi langkah awal BUMN untuk menciptakan nilai lebih mendukung transparansi data dengan menggunakan teknologi strategis dan efisiensi," ujar Erick di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (8/4).
Erick menjelaskan, saat ini, Indonesia memiliki 800 perusahaan BUMN, termasuk anak perusahaan. Erick menilai, apabila tetap menggunakan cara tradisional dalam mengelolanya, maka BUMN dapat terdisrupsi.
Oleh karena itu, Erick memutuskan membangun kemitraan dengan Microsoft untuk membantu BUMN dalam mengembangkan dan mengoptimalkan teknologi terkini seperti Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT) dan High Performance Computing (HPC).
Dengan PLN, Microsoft akan membantu mengembangkan Smart Metering; Smart Grid Management; Smart Supply Chain; Big data Analytic dan Executive Dashboard sehingga PLN bisa lebih efektif dan efisien (mengurangi biaya). Sedangkan dengan Pertamina, Microsoft akan membantu dalam kerja sama untuk efisiensi biaya pengadaan dan procurement, untuk mencari sumur-sumur strategis dan juga pengembangan program filantrofi, seperti proyek Al for Earth yang fokus pada keberlanjutan dan dampak perubahan iklim.
Selain itu, Microsoft juga akan memberikan program pembelajaran kepada PLN dan Pertamina mengenai teknologi digital dan eksplorasi implementasi guna pengembangan sumber daya manusia. Erick mengharapkan kolaborasi ini akan membantu BUMN untuk mengembangkan modernisasi infrastrukturnya seperti pembangunan pusat data via Cloud, arsitektur ulang aplikasi, dan penilaian aset data.
"Terima kasih Microsoft atas aktualisasi kolaborasi ini," ucap Erick.
Erick menambahkan, penandatanganan nota kesepahaman ini menandai pembentukan kolaborasi antara Pertamina, PLN dan Microsoft mengenai transformasi digital dan pemberdayaan teknologi.
Dengan adanya kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas operasional BUMN, menghasilkan pendapatan yang lebih besar, efisiensi biaya tinggi, meningkatkan integritas data dari hulu ke hilir, serta membawa konsolidasi data yang lebih baik.
"Hal ini akan membuat Pertamina dan PLN menjadi perusahaan yang lebih kompetitif dan lebih kuat juga," kata Erick.
Erick menjelaskan penandatangan nota kesepahaman ini mencakup empat tujuan, mulai dari peningkatan kemampuan digitalisasi untuk BUMN, meningkatkan kesinambungan bisnis BUMN, BUMN sebagai innovation hub, dan BUMN sebagai tempat pemasaran global (ekosistem mitra).
Proses penandatanganan nota kesepahaman dilakukan oleh direktur utama (Dirut) Pertamina, Nicke Widyawati, Dirut PLN Zulkifli Zaini, President Microsoft Asia Pacific Andrea Della Mattea, dan President Director PT Microsoft Indonesia Haris Izmee dan disaksikan oleh para pejabat Kementerian BUMN.