Selasa 07 Apr 2020 15:51 WIB

Moody's: Outlook Surat Utang Covid-19 Indonesia Stabil

Pemerintah Indonesia akan menerbitkan pandemic bonds.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Nidia Zuraya
Lembaga pemeringkat Moody
Foto: EPA
Lembaga pemeringkat Moody

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA – Lembaga pemeringkat Moody’s Investor Service (Moody’s) menetapkan peringkat utang Baa2 terhadap surat utang pemerintah Indonesia dengan denominasi dolar AS. Outlook surat utang tersebut diberikan predikat stabil untuk jangka panjang.

Instrumen ini ditujukan untuk keperluan umum, termasuk mendanai sebagian upaya pemulihan dan penanganan dampak virus corona (Covid-19). Tapi, Moody’s tidak menjelaskan apakah obligasi itu adalah Pandemic Bonds yang baru ditawarkan pemerintah atau penerbitan obligasi global biasa yang memang rutin diterbitkan.

Baca Juga

Seperti dilansir dalam keterangan resmi Moody’s, Selasa (7/4), surat utang ini telah termasuk dalam program penerbitan obligasi senilai 10 miliar dolar AS yang didaftarkan ke Securities and Exchange Commission (SEC). Pandemic Bonds ditawarkan dengan tenor 10 sampai 50 tahun.

Peringkat Baa2 didasari atas kebijakan pemerintah Indonesia yang menekankan pada stabilitas ekonomi makro untuk menahan goncangan dari dampak Covid-19. Selain itu, peringkat ini juga didukung dengan defisit fiskal yang kecil dan rendahnya rasio utang pemerintah.

"Ukuran besar ekonomi dan prospek pertumbuhan yang sehat serta stabil memberikan dukungan kredit. Tantangan kredit termasuk mobilisasi pendapatan rendah dan ketergantungan pada pendanaan eksternal," tulis Moody’s.

Kasus Covid-19 yang dilaporkan di Indonesia telah meningkat dengan cepat selama sebulan terakhir, menyebabkan kebijakan social distancing. Sektor pariwisata mengalami pukulan keras, yang akan berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Moody’s menyebutkan, efek Covid-19 pada pasar keuangan Indonesia telah parah. Meski defisit neraca transaksi berjalan dan defisit anggaran rendah, keterjangkauan utang masih lemah dan akan menguji buffer eksternal.

Investasi asing yang cukup besar membuat Indonesia bergantung pada arus modal asing yang kini mengalami tekanan. Ini memiliki efek ekonomi secara luas, termasuk ke dunia usaha domestik.

Moody’s menjelaskan, outlook stabil yang disematkan menggambarkan risiko dari peringkat utang yang telah diberikan. Hal ini termasuk risiko dari kondisi politik Indonesia sampai dengan implementasi kebijakan ekonomi baik secara fiskal maupun regulasi terkait lain.

"Outlook stabil yang diberikan juga telah mempertimbangkan dampak positif dari kebijakan-kebijakan efektif yang dikeluarkan pemerintah Indonesia," lanjut Moody’s.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement