REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan sikap BUMN dalam menghadapi kondisi saat ini di tengah wabah Korona. Erick menyampaikan aspek keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama saat ini.
"Masalah untung-rugi nanti lah, jangan hari ini, yang pasti sudah saya sampaikan, pada saat-saat ini seperti PT Angkasa Pura, Kereta Api, harus siap rugi karena harus siap melayani masyarakat," ujar Erick saat konferensi digital di Jakarta, Selasa (24/3).
Selain siap rugi, Erick meminta BUMN-BUMN tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan mengedepankan protokol kesehatan. Erick menyebut seperti BUMN perbankan juga masih terus beroperasi. Terlebih, apabila ada bantuan langsung tunai, kata Erick, banyak bank BUMN yang akan ditugaskan menyalurkan langsung ke masyarakat.
"(BUMN) kita tidak tutup, seperti Kementerian BUMN pun sekarang sudah tinggal 15 persen, (sisanya bekerja dari rumah)," ucap Erick.
Erick mengajak seluruh elemen mematuhi arahan yang telah ditetapkan pemerintah untuk tetap menjaga jarak dalam mencegah penyebaran virus Korona. Erick mengatakan pemerintah tidak mengambil opsi lockdown seperti yang juga dilakukan Jepang dan Korea Selatan.
"Kalau lockdown sudah disampaikan Pak Doni, presiden juga, yang terbaik hari ini seperti di banyak negara, Korsel atau Jepang ini social distancing atau physical distancing, yang gampang, kata presiden, namanya jaga jarak, aman. Ini yang kita gulirkan dan masyarakat harus disiplin," kata Erick menambahkan.