Rabu 04 Mar 2020 04:25 WIB

4 WNA dan 1 WNI Sempat Jalani Pemeriksaan Corona di Sardjito

Mereka menjalani prosedur pemeriksaan corona mengacu WHO dan Kemenkes.

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Agus Yulianto
Dr Sardjito General Hospital in Yogyakarta (photo file)
Foto: seaorchid.org
Dr Sardjito General Hospital in Yogyakarta (photo file)

SLEMAN -- Lima pasien yang terdiri dari empat Warga Negara Asing (WNA) dan satu Warga Negara Indonesia (WNI) sempat menjalani pemeriksanaan corona di RSUP Dr. Sardjito. Empat WNI merupakan warga China.

Spesialis Penyakit Dalam RSUP Sardjito, Ika Trisnawati mengatakan, empat WNA dan satu WNI ini menjalani prosedur pemeriksaan corona mengacu kepada World Health Organization (WHO) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Namun, kelima orang tersebut dinyatakan negatif terinfeksi corona setelah menjalani pemeriksaan.

"Karena tidak berat gejalanya, dengan terapi sudah membaik dan dengan hasil negatif pasien bisa dipulangkan. Sudah dinyatakan sehat dengan hasil negatif corona," kata Ika di RSUP Dr. Sardjito, Selasa (3/03).

Empat WNA ini sendiri sudah dipulangkan dan sudah kembali ke negaranya. Sedangkan, kondisi satu WNI juga sudah membaik dan dipulangkan.

"Pemeriksaan sudah sesuai alur dan sudah dilaporkan ke dinas kesehatan dan Kemenkes. Satu pasien WNI dalam kondisi sampai sekarang ini baik dengan hasil semuanya negatif," ujar Ika.

Sementara itu, saat ini juga ada satu pasien yang diisolasi di RSUP Dr. Sardjito. Namun bukan terinfeksi virus corona (Covid-19) dan pasien tersebut masih dalam pengawasan pihak tenaga medis.

Pasien tersebut merupakan wanita yang sudah usia lanjut yakni berumur 73 tahun. Ika menjelaskan, gejala yang dialami pasien yang sempat melakukan umroh tersebut memang ada tanda-tanda demam dan sesak nafas.

Bahkan, selama menjalani masa perawatan, pasien tersebut juga ada tanda-tanda infeksi paru-paru. Hasil pemeriksaan pun sudah dikirimkan ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan.

"Pada pasien ini lebih cocok MERS karena dari Timur Tengah melaksanakan haji dan umroh. Yang jelas dari rumah sakit yang merujuk sebelumnya, ada kecurigan virus, apakah itu corona atau MERS, tapi lebih cocok MERS," ujar Ika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement