Selasa 03 Mar 2020 00:45 WIB

Aprindo Minta Masyarakat tak Lakukan Panic Buying

Menyusul temuan kasus corona, Aprindo minta masyarakat tak lakukan panic buying.

Warga mengantre membeli masker di sebuah supermarket di Seoul, Korea Selatan, Jumat (28/2). Menyusul temuan kasus corona, Aprindo minta masyarakat tak lakukan panic buying.
Foto: AP Photo/Lee Jin-man
Warga mengantre membeli masker di sebuah supermarket di Seoul, Korea Selatan, Jumat (28/2). Menyusul temuan kasus corona, Aprindo minta masyarakat tak lakukan panic buying.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) meminta masyarakat untuk tidak melakukan panic buying. Pembelian berbagai barang kebutuhan utama di beragam toko-toko ritel modern itu didorong kepanikan menyusul temuan kasus dua WNI positif Covid-19 di Depok, Jawa Barat.

"Anggota peritel Aprindo selalu siap untuk hadir dan cukup dalam memenuhi kebutuhan baik pangan maupun nonpangan bagi masyarakat di seluruh Indonesia," kata Ketua Umum Aprindo Roy N Mandey dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Baca Juga

Menurut Roy, tindakan yang berlebihan ini justru membuat kepanikan baru lainnya yang tidak perlu terjadi di saat sebenarnya seluruh kebutuhan masyarakat tetap dapat terpenuhi dan tercukupi dengan baik. Ia mengingatkan bahwa hal yang terpenting dalam menghadapi kemungkinan mewabahnya virus corona tipe baru, SARS-Cov2, ialah menjaga kesehatan diri serta keluarga.

Roy berharap masyarakat juga tidak cepat terpengaruh baik oleh kabar hoaks maupun berita yang tidak terpercaya yang diviralkan oleh oknum. Ia menyerukan agar warga mengikuti berita yang disampaikan oleh kementerian dan lembaga pemerintah yang secara langsung disiarkan melalui jaringan media dan televisi terpercaya dan kompeten ke seluruh wilayah Indonesia.

Roy juga meminta agar peritel anggota Aprindo terus dan tetap melayani kebutuhan masyarakat serta mengambil tindakan atau kebijakan yang dianggap perlu untuk memastikan bahwa kebutuhan masyarakat dapat terlayani dengan cukup dan baik. Di tempat terpisah, Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengatakan dua pasien yang dinyatakan positif mengidap Covid-19 dalam keadaan baik.

Menkes mengatakan, kedua pasien tidak sedang mengalami demam, tidak sesak napas, dan tidak mengalami gangguan makan. Ia berjanji memantau keadaan pasien setiap hari dan menyampaikannya kepada masyarakat jika pasien menghendakinya.

Kemenkes juga telah melakukan surveilans tracking. Menkes juga menyatakan sistem perawatan yang dimiliki oleh Republik Indonesia terkait dengan mereka yang terduga atau terpapar Covid-19 sudah baik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement