REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laba bersih bisnis jasa keuangan PT Astra International Tbk tercatat mengalami pertumbuban pada 2019 lalu. Secara keseluruhan, bisnis jasa keuangan meningkat 22 persen menjadi Rp 5,9 triliun.
"Pertumbuhan ini terutama disebabkan oleh portofolio pembiayaan yang lebih besar dan perbaikan kredit bermasalah," kata Presiden Direktur Astra, Prijono Sugiarto, dalam keterangan tertulis, Jumat (28/2).
Bisnis pembiayaan konsumen Astra mengalami peningkatan nilai pembiayaan sebesar delapan persen menjadi Rp 87 triliun. Kontribusi laba bersih dari perusahaan pembiayaan mobil meningkat 29 persen menjadi Rp 1,5 triliun. Peningkatan terutama disebabkan oleh penurunan kerugian atas kredit bermasalah.
Perusahaan pembiayaan motor milik Astra, PT Federal International Finance (FIF) juga mencatatkan pertumbuhan 11 persen menjadi Rp 2,6 triliun. Pertumbuhan ini utamanya disebabkan oleh portofolio pembiayaan yang lebih besar.
Sementara itu, unit usaha pembiayaan alat berat mengalami penurunan. Total pembiayaan yang disalurkan turun sebesar 18 persen menjadi Rp 4,3 triliun. Namun, kontribusi laba bersih dari segmen ini meningkat 14 persen menjadi Rp 98 miliar, seiring dengan penurunan biaya provisi.
PT Bank Permata Tbk (Bank Permata), yang 44,6 persen sahamnya dimiliki Perseroan, mencatat peningkatan laba bersih sebesar 66 persen menjadi Rp 1,5 triliun, dikontribusikan oleh peningkatan pendapatan dan penurunan biaya provisi, yang disebabkan oleh peningkatan kualitas pinjaman dan pemulihan kredit bermasalah.
Rasio kredit bermasalah kotor (gross NPL) dan bersih (net NPL) membaik menjadi masing-masing 2,8 persen dan 1,3 persen, dibandingkan dengan masing-masing 4,4 persen dan 1,7 persen pada akhir tahun 2018.
PT Asuransi Astra Buana (Asuransi Astra), mencatat peningkatan laba bersih sebesar 4 persen menjadi Rp 1,1 triliun, disebabkan peningkatan keuntungan hasil investasi. Perusahaan patungan asuransi jiwa Grup, PT Astra Aviva Life (Astra Life) menambah lebih dari 1.2 juta nasabah baru asuransi jiwa perorangan dan 188 ribu nasabah baru asuransi program kesejahteraan karyawan pada tahun 2019.