REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk berupaya mendorong bisnis properti komersial, seperti pergudangan dan perkantoran. Tercatat sektor tersebut mampu menyalurkan kredit sebesar Rp 1,2 triliun pada 2019.
Executive Vice President Commercial Business & SME BCA Liston Nainggolan mengatakan skema pemberian kredit investasi untuk pemilikan properti komersial diberikan dengan kondisi bangunan belum selesai dibangun atau indent.
"Sekaligus kondisi sertifikat masih induk atas nama developer atau belum dipecah ke atas nama customer," ujarnya kepada wartawan Ahad (24/2) malam.
Menurutnya perusahaan telah mempelajari sektor properti komersial sejak tahun lalu. Liston melihat pada tahun ini, banyak nasabah yang membutuhkan pembiayaan dan developer ikut bekerja sama untuk mengembangkan.
Pameran perayaan hari jadi BCA tahun ini, bunga yang ditawarkan pun dinilai menarik. Untuk 1-2 tahun bunga yang ditawarkan 7,63 persen, lalu untuk tiga tahun bunga yang ditawarkan 8,63 persen.
"Tapi di luar itu dari pihak developer kadang mereka memberikan tambahan spesial diskon lagi 3 sampai 5 persen dan penawaran menarik lainnya," ujar Liston.
Pada tahun ini, Liston optimistis, sektor yang menggarap sebagian besar pergudangan, rukan dan perkantoran itu akan melebihi angka pencapaian tahun sebelumnya.
"Kami tetap optimistis untuk memenuhi kebutuhan bisnis nasabah baik individu maupun organisasi antara lain untuk perluasan usaha nasabah," ucapnya.