Ahad 23 Feb 2020 23:51 WIB

Corona tak Pengaruhi Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Menhub mengatakan virus Corona tak pengaruhi pembangunan kereta cepat

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Christiyaningsih
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah) didampingi Dirut PT KCIC Chandra Dwiputra (ketiga kanan) berjalan menuju proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tunnel 4 di Desa Malangnengah, Purwakarta, Jawa Barat, Ahad (23/2/2020). Menhub mengatakan virus Corona  tak pengaruhi pembangunan kereta cepat.
Foto: Antara/M Ibnu Chazar
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah) didampingi Dirut PT KCIC Chandra Dwiputra (ketiga kanan) berjalan menuju proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tunnel 4 di Desa Malangnengah, Purwakarta, Jawa Barat, Ahad (23/2/2020). Menhub mengatakan virus Corona tak pengaruhi pembangunan kereta cepat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan virus Corona baru dari Wuhan tidak memengaruhi pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Budi menegaskan pengerjaan proyek kereta cepat dengan PT Kerera Cepat Indonesia China (KCIC) masih akan sesuai target.

Budi menegaskan sudah berkoordinasi dengan PT KCIC mengenai hal tersebut. "Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tetap berjalan sesuai rencana dengan memanfaatkan tenaga kerja lokal," kata Budi, Ahad (23/2).

Baca Juga

Budi mengapresiasi KCIC yang selama ini telah menjaga hubungan baik dengan menempatkan sejumlah titik rumah pekerja dengan masyarakat lokal. Budi berharap dengan begitu hal ini juga akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.

"Ini dikerjakan (dengan skema pembiayaan) business to business jadi artinya swasta Indonesia dengan swasta China. Ini merupakan proyek strategis yang kita inginkan karena tidak membebani APBN. Bayangkan ada Rp 83 triliun yang masuk Indonesia dari swasta dalam proyek ini," jelas Budi.

Direktur Utama PT KCIC Chandra Dwiputra memastikan pihaknya telah mengantisipasi adanya sejumlah kondisi tanah yang rawan atau labil di beberapa titik di Jawa Barat. Selain faktor tanah, kata Chandra, faktor cuaca ekstrem yang sedang terjadi akhir-akhir ini juga telah diantisipasi oleh PT KCIC.

Chandra memastikan cuaca ekstrem tidak akan memengaruhi proses pengerjaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. "Jadi yang rawan sudah kita mitigasi. Kita sudah antisipasi hal tersebut," ujar Chandra.

Saat ini PT KCIC tengah mengerjakan sebanyak 13 terowongan. Rencananya akan ada empat stasiun pemberhentian yakni Stasiun Halim, Karawang, Walini, hingga Tegal Luar, Bandung yang akan dilintasi kereta cepat Jakarta-Bandung.

Dari jalur tersebut sebanyak 80 kilometer dibangun layang. Sedangkan sisanya jalur Kereta Cepat Jakarta Bandung digarap di atas tanah yang di antaranya melalui terowongan yang menembus bukit. Dengan keberadaan kereta tersebut, waktu tempuh Jakarta-Bandung akan lebih cepat sekitar 46 menit dengan kecepatan sekitar 350 kilometer per jam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement