Ahad 23 Feb 2020 13:56 WIB

AP II Fungsikan Teknologi Baru di Bandara Banyuwangi

AP II akan menggunakan teknologi pengenalan wajah untuk proses check in dan boarding.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Gita Amanda
PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) akan memfungsikan teknologi baru di Bandara Internasional Banyuwangi. Ini disampaikan Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) Muhammad Awaluddin.
Foto: Republika/Rahayu Subekti
PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) akan memfungsikan teknologi baru di Bandara Internasional Banyuwangi. Ini disampaikan Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) Muhammad Awaluddin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) akan memfungsikan teknologi baru di Bandara Internasional Banyuwangi. Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan pada pertengahan Maret 2020, AP II mulai menggunakan teknologi pengenalan wajah untuk proses check in dan boarding ke pesawat di Bandara Internasional Banyuwangi.

“Bandara Internasional Banyuwangi pertama di Indonesia yang menggunakan biometric facial recognition ini untuk otomatisasi alur penumpang,” kata Awlauddin, Ahad (23/2).

Baca Juga

Awaluddin memastikan teknologi tersebut digunakan untuk seluruh penerbangan di Bandara Internasional Banyuwangi. Dia memastikan teknologi tersebut juga lebih menjamin keamanan penerbangan.

Dia menilai perpaduan antara konsep eco green dan smart airport di Bandara Internasional Banyuwangi sangat meningkatkan pengalaman penggunanya. “Banyuwangi memang kami pilih sebagai pilot project dari teknologi biometric facial recognition sebelum nantinya diimplementasikan di bandara-bandara lain di bawah pengelolaan AP II,” jelas Awaluddin.

Awaluddin mengatakan saat ini Bandara Internasional Banyuwangi menyediakan dua alternatif untuk memproses check in. Alternatif pertama melalui check in counter di mana penumpang yang ingin memasukkan barang bawaan ke bagasi pesawat harus memilih opsi tersebut. Sementara itu, alternatif kedua menggunakan mesin self check in yang bisa dipilih bagi penumpang pesawat dengan barang bawaan cukup di kabin pesawat.

“Di kedua alternatif tersebut yaitu pada saat memproses check in counter dan self check in, setiap penumpang merekam wajah mereka menggunakan alat biometric facial recognition yang tersedia,” tutur Awaluddin.

Setelah seluruh proses check in selesai, kata Awaluddin, penumpang pesawat menuju boarding lounge untuk menunggu keberangkatan. Ketika waktu naik pesawat tiba, penumpang menuju autogate untuk menempelkan boarding pass dan kemudian menjalani verifikasi melalui proses biometric facial recognition.

“Apabila boarding pass dan wajah sesuai dengan data, maka autogate akan terbuka dan penumpang dipersilahkan menaiki pesawat,” ujar Awaluddin.

Dengan menggunakan teknologi tersebut, Awaluddin memastikan proses boarding menggunakan autogate tanpa perlu adanya personel yang bertugas. Sehingga, lanjut Awaluddin, personel tersebut bisa bertugas di area lain.

Bandara Internasional Banyuwangi disiapkan sebagai proyek percontohan sebagai bandara dengan tren global terkini. Penumpang pesawat atau wisatawan lebih memilih memproses keberangkatan secara mandiri melalui self check in, aplikasi, self baggage drop, dan lainnya.

AP II mengelola Bandara Internasional Banyuwangi sejak 2017. Sejak saat itu, AP II melakukan pengembangan seperti implementasi digitalisasi serta pengembangan sisi udara antara lain landasan pacu, overlay runway, dan perluasan apron.

Saat ini maskapai yang beroperasi melayani penerbangan dari dan ke Banyuwangi yakni Garuda Indonesia, Citilink, Wings Air, dan Batik Air. Dalam waktu dekat rencananya Lion Air akan membuka penerbangan dari Jakarta-Banyuwangi dan sebaliknya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement