Kamis 20 Feb 2020 21:29 WIB

Mentan SYL Apresiasi Kinerja Ekspor Pertanian Sumut

Pembangunan pertanian di Sumut sudah on the track.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengapresiasi kinerja ekspor pertanian asal Provinsi Sumatera Utara dengan hadir dan melepas ekspor 28 komoditas pertanian sekaligus senilai Rp. 79,6 miliar ke 28 negara. Kamis (20/2)
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengapresiasi kinerja ekspor pertanian asal Provinsi Sumatera Utara dengan hadir dan melepas ekspor 28 komoditas pertanian sekaligus senilai Rp. 79,6 miliar ke 28 negara. Kamis (20/2)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengapresiasi kinerja ekspor pertanian asal Provinsi Sumatera Utara dengan hadir dan melepas ekspor 28 komoditas pertanian sekaligus senilai Rp. 79,6 miliar ke 28 negara.

"Saya turut bangga atas pembangunan pertanian di Sumut. Berdasarkan catatan sertifikasi ekspor dari Karantina Pertanian terjadi peningkatan signifikan ekspor pertanian di tahun 2019 sebesar 23,7% dibanding tahun sebelumnya," kata Mentan saat menggelar acara Gerakan Tigakali Lipat Ekspor, Gratieks di Kawasan Industri Modern, Medan (20/2).

Menurut pria yang biasa disapa SYL ini tahun 2018 ekspor komoditas dari Sumut mencapai nilai Rp 26,6 triliun dan meningkat pada 2019 dengan nilai mencapai Rp. 32,2 triliun. Ini menjadi indikator pembangunan pertanian di Sumut sudah on the track, pertanian berbasis kawasan berorientasi ekspor, tambahnya.

Daya Saing Komoditas Pertanian Ekspor Sumut

Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil yang mendampingi kunjungan kerja Mentan SYL ke Sumut menyebutkan  sesuai peran sebagai otoritas karantina, pihaknya memastikan seluruh produk pertanian yang diekspor sehat, aman dan memiliki daya saing di pasar global.

Pihaknya, dengan peran sebagai fasilitator perdagangan melakukan serangkaian tindakan karantina untuk memastikan komoditas pertanian ekspor Sumut memenuhi persyaratan teknis internasional atau Sanitary and Phyosanitary (SPS) Measures.

Jamil juga menyebutkan bahwa 3 (tiga) unit kerjanya beroperasi di provinsi Sumut masing-masing adalah Karantina Pertanian Belawan, Medan dan Tanjung Balai Asahan. Sesuai arahan Mentan untuk mendorong ekspor, pihaknya selain memperkuat sistem penyelenggaraan perkarantinaan juga menyiapkan terobosan dan inovasi layanan ekspor.

Penggunaan teknologi informasi, penguatan sinergisitas serta diplomasi pertanian menjadi bagian yang tidak terpisahkan guna mencapai target nilai ekspor tiga kali lipat, papar Jamil.

Diplomasi Minum Kopi

Gubernur Provinsi Sumatera Utara, yang dalam hal ini diwakili Sekretaris Daerah Pemprov Sumut serta jajarannya juga hadir dan melepas ekspor. 

Adapun 28 ragam komoditas yang telah mendapat sertifikasi ekspor karantina pertanian di Sumut dan siap diberangkatkan menuju 28 negara mitra dagang ini terdiri dari sub sektor perkebunan, hortikultura, peternakan, tanaman pangan dan juga  komoditas kehutanan.

Dengan komoditas terbesar berupa biji kopi sebanyak 290,7 ton senilai Rp. 21,3 milyar ke 9 negara antara lain Jerman, Amerika, Kanada, Singapore dan Korea Selatan.

"Saya sudah melihat langsung peluang kopi kita sangat besar di pasar dunia, terakhir dalam lawatan ke Jerman. Kedepan, saya akan bawa juga kopi Sumut dalam acara  satu hari minum kopi gratis di 11 negara. Untuk tingkatkan volume ekspor dan memperluas akses pasar, kita lakukan diplomasi 'minum kopi' ini," kata SYL.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement