Rabu 19 Feb 2020 20:32 WIB

Mantan Gubernur BI Didapuk Jadi Presiden Komisaris OVO

Mirza Adityaswara pernah menjabat sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia.

Rep: Retno Wulandari/ Red: Andi Nur Aminah
PT Visionet Internasional (OVO) mengumumkan bergabungnya Mirza Adityaswara sebagai presiden komisaris baru. Mirza Adityaswara pernah menjabat sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia untuk periode 2013-2019.
Foto: Republika/Retno Wulandari
PT Visionet Internasional (OVO) mengumumkan bergabungnya Mirza Adityaswara sebagai presiden komisaris baru. Mirza Adityaswara pernah menjabat sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia untuk periode 2013-2019.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Visionet Internasional (OVO) mengumumkan bergabungnya Mirza Adityaswara sebagai presiden komisaris baru. Mirza Adityaswara pernah menjabat sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia untuk periode 2013-2019.

Dengan posisi ini, Mirza akan mengawasi Dewan Direksi, khususnya untuk memastikan diterapkannya tata kelola usaha yang baik (good corporate governance) dan keberlangsungan perusahaan dalam jangka panjang. Selama satu dekade terakhir, Mirza mengakui teknologi berkembang dengan sangat pesat.

Baca Juga

Menurutnya, teknologi telah mentransformasi hidup banyak orang, memberikan pengaruh signifikan terhadap perkembangan keuangan digital, dan menjadikannya sebagai kekuatan penyetara ekonomi di Indonesia. Hal itu pula yang membuat Mirza menerima tawaran untuk bergabung dengan OVO.

"Insya Allah, bersama jajaran direksi dan seluruh karyawan, OVO ke depan akan semakin memberikan kontribusi yang positif bagi perkembangan keuangan digital di Indonesia dan tumbuhnya ekosistem keuangan nasional yang kian inklusif dan progresif," kata ekonom senior ini di Jakarta, Rabu (19/2).

Presiden Direktur OVO, Karaniya Dharmasaputra mengatakan pengalaman Mirza di dunia keuangan nasional dan visi progresifnya tentang peran fintech di Indonesia, sangat dibutuhkan untuk membawa OVO sebagai perusahaan e-money dan keuangan digital terdepan. "Tidak hanya itu saja tapi juga sebagai aset nasional strategis dan mitra pemerintah, BI, dan OJK," tutur Karaniya.

Karaniya mengungkapkan, dalam 2,5 tahun terakhir OVO mengalami pertumbuhan yang pesat. Menyadari potensi masa depan pasar uang elektronik di Indonesia, menurutnya banyak investor nasional maupun asing tertarik untuk turut berinvestasi dan mengembangkan OVO.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement