REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sedang mempersiapkan anak usaha PT Bank Syariah Mandiri (BSM) agar go public pada tahun ini. Saat ini perseroan masih melihat kondisi market khususnya pasar modal.
Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar mengatakan penguatan anak usaha perseroan hanya tinggal menunggu waktu yang tepat. Diharapkan Bank Syariah Mandiri bisa melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) pada tahun ini.
"Ini masalah timing kalau soal corporate action. Memang yang paling siap (BSM) belum berubah, mudah-mudahan tahun ini," ujarnya usai konferensi pers Bank Mandiri di Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (19/2).
Menurutnya saat ini perseroan sedang mempersiapkan perhelatan IPO Bank Syariah Mandiri seperti persiapan internal, mencari penanggung jawab underwriter dan lain sebagainya.
"Persiapan mulai dari internal, kita baru selesai juga laporan keuangan, lawyer juga harus kita siapkan," ucapnya.
Nantinya menurut Royke hasil dana IPO Bank Syariah Mandiri akan digunakan untuk pengembangan usaha termasuk digitalisasi, sehingga Bank Syariah Mandiri bisa masuk ke dalam kategor BUKU IV.
Saat ini Bank Syariah Mandiri masuk ke dalam Bank BUKU III dengan modal inti antara Rp 5 triliun sampai Rp 30 triliun. Nantinya agar naik level ke Bank BUKU IV, Bank Syariah Mandiri harus mempunyai modal inti BSM lebih dari Rp 30 triliun.
Pada sisi lain, Royke menyebut penguatan anak usaha belum akan dilakukan pada tahun ini. Hal ini dikarenakan tersedianya kecukupan modal anak usaha seperti Bank Mantap.
"Penguatan anak usaha lainnya belum kami dilakukan juga," ucapnya.