Sabtu 08 Feb 2020 13:46 WIB

Agen BRILink Dorong Pencairan Bansos Nontunai

Sebanyak 57.303 agen BRILink melayani pencairan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT).

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
Agen BRILink dorong pencarian bansos nontunai. Foto agen BRILink, (ilustrasi).
Foto: Karta Raharja Ucu/ Republika
Agen BRILink dorong pencarian bansos nontunai. Foto agen BRILink, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melalui Agen BRILink berupaya mendorong layanan branchless banking. Setidaknya melalui layanan ini mampu mengurangi kemiskinan di Indonesia dan membantu pencairan program bantuan sosial nontunai.

Sekretaris Perusahaan BRI Amam Sukriyanto mengatakan pencairan program bantuan sosial nontunai dilakukan secara efisien, tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu, tepat kualitas dan tepat administrasi. “Dari jumlah 422 ribu Agen BRILink yang tersebar di seluruh Indonesia, sebanyak 57.303 agen melayani pencairan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), 6.152 Kios Pupuk Lengkap (KPL) dan 9.215 BUMDES,” ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika, Sabtu (8/2).

Baca Juga

Menurutnya sepanjang 2018-2019 jumlah pencairan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan BPNT melalui Agen BRILink sebesar Rp 25,5 triliun di seluruh Indonesia. Perseroan melakukan strategi pengembangan bisnis Agen BRILink dengan meningkatkan kualitas layanan dengan menambah fitur produk serta melakukan standarisasi dan peningkatan perangkat Agen BRILink.

“Kami juga berkomitmen untuk terus meningkatkan availability layanan Agen BRILink, sehingga mampu menjangkau seluruh desa di Indonesia,” ucapnya.

Selain berperan dalam pengentasan kemiskinan melalui penyaluran bantuan sosial non tunai, Agen BRILink juga ikut menggerakkan perekonomian agen dan masyarakat di sekitarnya seperti pembayaran tagihan, setor-tarik tunai, dan lain-lain. Sepanjang 2019, Agen BRILink mampu mencatatkan jumlah transaksi sebesar 521 juta kali transaksi finansial dengan volume sebesar Rp 673 triliun atau tumbuh 31,2 persen dari tahun sebelumnya.

“Pertumbuhan kinerja Agen BRILink yang kuat membuat fee-based income yang dihasilkan tumbuh 75,7 persen year on year dari Rp 448,82 miliar pada akhir 2018 menjadi Rp 788,71 miliar pada akhir 2019,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement