Kamis 06 Feb 2020 13:46 WIB

Lewat Digitalisasi, ASDP tak Malu Ikuti Keberhasilan KAI

ASDP tidak akan melayani pembelian tiket langsung di empat pelabuhan utama.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolanda
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi menjelaskan mengenai Kawasan Marina Labuan Bajo yang akan diresmikan Presiden Joko Widodo sore ini (20/1).
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi menjelaskan mengenai Kawasan Marina Labuan Bajo yang akan diresmikan Presiden Joko Widodo sore ini (20/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia Ferry (Persero) atau ASDP ingin mengikuti langkah transformasi PT Kereta Api Indonesia (KAI) dalam memberikan layanan yang manusiawi dan nyaman kepada pengguna jasa. Dirut ASDP Ira Puspadewi mengatakan peradaban yang diciptakan KAI menjadi inspirasi bagi moda transportasi lain, tak terkecuali ASDP.

"Kami tidak malu untuk bilang kami mengikuti jalur yang sudah ditempuh oleh KAI," ujar Ira saat "Ngobrol Pagi Seputar BUMN" di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (6/2).

Ira mengatakan KAI dari yang sebelumnya jauh dari kata beradab lantaran banyak penumpang yang naik di atap kereta dan kesemrawutan yang ada di stasiun, kini telah menjadi tertata rapi. Ira menyebut salah satu kunci transformasi KAI adalah dengan mengedepankan sistem pembayaran nontunai. Hal ini yang sedang dilakukan ASDP dengan mendorong penyediaan pembayaran nontunai.

"ASDP ingin ke sana, itu yang kita sebut game changer," ucap Ira. 

Ira mengatakan ada tiga game changer ASDP. Pertama dengan mendorong terwujudnya industri penyeberangan dengan digitalisasi. Kedua, kata Ira, per 1 Maret, ASDP tidak lagi melayani pembelian tiket secara langsung di empat pelabuhan utama yakni Pelabuhan Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk.

"Semuanya harus reservasi online, dengan itu juga manifes bisa diprediksi atau dibuat sebelum keberangkatan sehingga para penjaga juga lebih susah lagi untuk ngapa-ngapain karena semuanya sudah online," kata Ira. 

Ira mengatakan pemesanan secara daring akan diresmikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada 1 Maret mendatang. Ira meyakini dengan sistem pemesanan daring, tidak akan ada lagi antrean hingga berkilometer panjangnya saat masa lebaran mendatang.

"Ini tidak gampang juga tapi kita bertekad serius," ucap Ira. 

Upaya berikutnya, lanjut Ira, ASDP ingin menambah pengelolaan kapal. Hingga saat ini, ASDP memiliki 150 kapal, dan 52 kapal lainnya merupakan milik swasta.

"Sekarang kita sedang berbincang dengan perusahaan lain yang tertarik agar kapalnya kami kelola karena lebih efisien lagi," kata Ira menambahkan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement