Selasa 04 Feb 2020 17:23 WIB

Rupiah Ditutup Menguat Rp 13.715 per Dolar AS

Rupiah menguat karena didorong oleh penurunan suku bunga bank sentral China.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolanda
Petugas mengitung uang rupiah di salah satu gerai penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (27/11). Dalam penutupan pasar sore ini, Selasa (4/2), rupiah ditutup menguat tipis di level Rp 13.715 per dolar AS
Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Petugas mengitung uang rupiah di salah satu gerai penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (27/11). Dalam penutupan pasar sore ini, Selasa (4/2), rupiah ditutup menguat tipis di level Rp 13.715 per dolar AS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam penutupan pasar sore ini, Selasa (4/2), rupiah ditutup menguat tipis di level Rp 13.715 per dolar AS dari penutupan sebelumnya di level Rpv13.722. Penguatan kali ini disebut mendapat sentimen positif dari sisi eksternal.

"Rupiah menguat karena didorong oleh penurunan suku bunga dan stimulus yang dilakukan oleh Bank Sentral China," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim, Selasa (4/2).

Baca Juga

Bank Rakyat China memangkas suku bunga dana sebesar 10 basis poin pada hari Senin lalu. Bank sentral juga menyatakan akan menyuntikkan dana sebesar 1,2 triliun yuan atau 174 miliar dolar AS ke dalam sistem keuangan untuk memastikan likuiditas cukup.

Meski demikian, penyebaran virus corona masih menjadi perhatian pasar saat ini. Kekhawatiran pasar terhadap penyebaran virus corona belum sepenuhnya reda. 

Hingga saat ini, mengutip data satelit pemetaan ArcGis, jumlah kasus Corona terus bertambah menjadi 20.155 di seluruh dunia. Sebagian besar atau 19.967 kasus terjadi di China. Adapun korban jiwa di negara Tirai Bambu ini sudah mencapai 426 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement