REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian(PTIK) yang terdiri dari polisi perwira pertama dan perwira dua, Selasa (4/2). Dalam kesempatan itu, Mentan minta para perwira polisi turut ikut serta menjadi pelopor kemajuan pertanian dan turut bersinergi untuk ketahanan pangan.
"Kalo kau mau jadi Kapolsek sukses urusin pertanian, kalo mau jadi Kapolres sukses urusin pertanian. Pertanian itu menjanjikan untuk lapangan kerja. Kalau masyarakat sejahtera, kriminal menurun. Kalau perlu tangkapi dulu para preman, perampok, penjahat setelah itu kasih kerja di bidang pertanian," kata Syahrul saat memberikan kuliah Umum di Ruang Kelas SESPIMTI POLRI PTKI.
Syahrul menjabarkan betapa pentingnya pertanian sebagai salah satu upaya dalam mengurangi tingkat kejahatan di masyarakat. Oleh karena itu, kriminalitas yang sedang ditangani bisa berkurang banyak dengan membangun pertanian yang maju, mandiri dan modern.
"Anjurkan rakyat untuk dapat bertahan hidup. Tuntutannya kita harus bertani dengan baik dan modern. Cara kalian kerja di Kapolsek, eranya tidak ada lagi traktor dikemudi orang, tapi er kalian sudah ada di era traktor di kelola robot kontrol," tambahnya.
Dalam kuliahnya, Mentan Syahrul, yang sering disapa SYL, mengungkapkan jika menjadi pemimpin dan anak buah yang baik harus memiliki intelektual sesuai fungsi peran dan tanggung jawabnya serta mampu mengembangkan managemen agenda kehidupan yang lebih baik.
"Kalian adalah harapan bangsa besok yang luar biasa. Besok itu ada energi baru dari bangsa ini dan kamu sudah dalam track yang benar jadi jangan sia siakan. Belajar dari sini baik baik," ucapnya.
Selain itu, Mentan menyampaikan setelah mengenyam pendidikan di PTIK setiap polisi memiliki perilaku yang baru minimal punya impian untuk tanggung jawab apa yang akan dipegang di masa depan. Ia mengatakan jika keberhasilan dapat dilihat dari kegigihan dalam bekerja.
"Biasakan lari dengan pijakan yang benar jangan biasakan kamu keluar dari aturan aturan.Tidak ada yg instan kalo kau mau berprestasi maka hadirkan itu," ucapnya.
Selain itu, Mentan turut memaparkan perkembangan nilai ekspor berbagai komoditas pertanian Indonesia yang lebih dari Rp 100 triliun selama November-Desember 2019 atau dalam triwulan terakhir.
"Alhamdulillah dibantu dengan temen- teman eselon 1 yang ada. Saya saat ini ekspor sudah capai lebih Rp 100 trilliun," kata Syahrul.
Di akhir kuliahnya, Syahrul berpesan supaya para perwira fokus pada amanah yang sudah diembannya, harus mempunyai target, jujur dan mau belajar dari kesalahan. "Biasakan dispilin. Disiplin itu ditentukan kebenaran yakni kebenaran sosiologis, kebenaran dengan aturan, kebenaran culturan kalian punya suku punya bangsa," pungkasnya.