REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan ditutup melemah seiring koreksi mata uang regional Asia. Rupiah ditutup melemah 87 poin atau 0,63 persen di level Rp13.742 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp13.655 per dolar AS.
"Penyebaran Virus Corona meningkatkan kekhawatiran atas kemampuan China untuk menahan wabah tersebut, yang dapat menghambat pertumbuhan global," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Senin (3/2). Virus Corona telah menginfeksi hampir 10 ribu orang di seluruh dunia dan jumlah kematian di China sendiri mencapai 213 orang.
Berpusat di China, kasus infeksi Virus Corona juga dilaporkan terjadi di negara-negara lain. Hingga akhir pekan lalu, setidaknya sebanyak 25 negara telah mengonfirmasi terjadi infeksi Virus Corona di wilayah mereka. Korea Selatan, Taiwan, Thailand, AS, Vietnam, Prancis, Jerman, Inggris, Nepal, dan Kanada, termasuk ke dalam daftar negara yang sudah melaporkan terjadi infeksi Virus Corona.
Dari domestik, inflasi Januari 2020 tercatat sebesar 0,39 persen. Dengan demikian, inflasi tahun kalender juga tercatat 0,39 persen (ytd) dan inflasi tahun ke tahun (yoy) 2,68 persen. Rupiah pada pagi hari dibuka melemah di posisi Rp 13.672 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp13.672 per dolar AS hingga Rp 13.742 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp 13.726 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp 13.662 per dolar AS.