REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengalokasikan dana sebesar Rp 5 triliun untuk mendorong bisnis anorganik. Adapun alokasi ini akan digunakan juga untuk menambah modal perusahaan anak.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan pada tahun ini perseroan tidak berencana melakukan aksi korporasi seperti mengakuisisi perusahaan keuangan. Hal ini dikarenakan perseroan sudah memiliki lembaga jasa keuangan yang lengkap dalam Grup BRI.
“Kami setiap tahun mencadangkan lebih dari Rp 5 triliun untuk corporate action seperti menambah modal perusahaan anak dan kami belum ada rencana akuisisi tahun ini. Tapi untuk memperkuat perusahaan anak, menyehatkan dan konsolidasi kami selalu cover,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Senin (27/1).
Tercatat pada 2019, total aset dari anak perusahaan BRI mencapai Rp 82 triliun mencakup aset BRI Syariah sebesar Rp 43,23 triliun, BRI Agro mencatatkan aset Rp 27,14 triliun dan BRI Life sebesar Rp 11,18 triliun. Kemudian, aset BRI Finance pada 2019 sebesar Rp 4,60 triliun, aset Danareksa Sekuritas senilai Rp 1,08 triliun, BRI Venture mencatat aset sebesar Rp 1,51 triliun, BRINS sebesar Rp 2,65 triliun dan aset BRI Remittance senilai Rp 7,07 miliar pada 2019.
Sementara Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo menambahkan perseroan belum berencana membeli perusahaan atau lembaga keuangan. Perusahaan hanya akan menambah modal ke anak usaha yang membutuhkan suntikan modal pada tahun ini.
“Rasanya kami sudah memiliki semua jenis lembaga keuangan, jadi belum ada rencana akuisisi atau sejenisnya. Kami akan tambah modal beberapa anak usaha, seperti BRI Finance,” ucapnya.
Pada tahun lalu, BRI memang telah mengambil alih saham PT Asuransi Bringin Sejahtera Artamakmur (BRINS) sebesar Rp 1,04 triliun. Nilai tersebut setara 90 persen yang diambil alih dari Yayasan Kesejahteraan Pekerja (YKP) BRI. Maka, BRI memiliki sejumlah perusahaan anak antara lain BRI Agro, BRI Syariah, BRI Life, BRI Finance, BRI Ventures, Danareksa Sekuritas dan BRI Remittance.
“Setiap tahun BRI selalu menganggarkan pertumbuhan nonorganik termasuk untuk tambahan modal perusahaan anak. Tahun ini kami sediakan Rp 2 triliun-Rp 3 triliun khusus untuk tambahan modal perusahaan anak dengan tujuan penguatan permodalan untuk pengembangan usaha masing-masing seperti investasi, pembiayaan dan lain-lain. Saat ini kami masih dalam tahap melakukan kajian proposal masing- masing perusahaan anak untuk tambahan modal,” jelasnya.
Haru menyebut setidaknya pada tahun ini perseroan akan menyuntikkan modal ke tiga anak usaha untuk mendukung ekspansi antara lain BRI Ventures, BRI Finance dan BRI General Insurance. “Kami anggarkan dulu, jumlah pastinya menunggu kajian,” ucapnya.