Selasa 21 Jan 2020 10:10 WIB

Niat Tanam Modal di Proyek Ibu Kota Baru, Jumlah Uang yang SoftBank Tawarkan Bikin Gigit Jari!

Indonesia nilai biaya pemindahan ibu kota capai 33 miliar dolar AS (Rp 450 triliun).

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Niat Tanam Modal di Proyek Ibu Kota Baru, Jumlah Uang yang SoftBank Tawarkan Bikin Gigit Jari!. (FOTO: Puspa Perwitasari)
Niat Tanam Modal di Proyek Ibu Kota Baru, Jumlah Uang yang SoftBank Tawarkan Bikin Gigit Jari!. (FOTO: Puspa Perwitasari)

Warta Ekonomi.co.id, Bogor

SoftBank menawarkan investasi hingga 40 miliar dolar AS (sekitar Rp 545,6 triliun) untuk ibu kota baru Indonesia di Kalimantan, menurut Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan dalam laporan Reuters.

Indonesia sebelumnya menentukan biaya pemindahan ibu kota mencapai 33 miliar dolar AS (sekitar Rp 450,1 triliun). Namun Luhut menyebutkan SoftBank sudah menawarkan hingga angka 40 miliar dolar AS. Meski begitu, perusahaan yang dipimpin oleh Masayoshi Son itu belum menyebutkan angka pasti.

"Jadi, kami akan bernegosiasi tentang struktur investasi, itu bisa mencapai 30 miliar-40 miliar dolar AS (sekitar Rp 409,2 triliun-Rp 545,6 triliun)," ujarnya, dikutip Senin (20/1/2020).

Baca Juga: Jokowi Bertemu Presiden Softbank, Bahas Investasi di Ibu Kota Baru

Juru Bicara SoftBank enggan menyebutkan nominal angka, mengikuti hal yang dikatakan oleh CEO dan pendirinya pekan lalu.

Saat menemui Jokowi, kepada pers Son mengaku, "kami belum membahas angka (investasi) spesifik. Tetapi kota pintar baru, teknologi terbaru, kota bersih, dan pemanfaatan kecerdasan buatan yang membuat saya tertarik untuk mendukung."

Kembali ke Luhut, ia mengklaim juga membahas soal potensi investasi lebih lanjut dengan Son di pertemuan Forum Ekonomi Dunia yang digelari Selasa-Jumat, 21-24 Januari. Lebih lanjut, Luhut menyebut, Jokowi tampaknya akan memutuskan kesepakatan pada bulan depan.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement