Sabtu 11 Jan 2020 12:37 WIB

PGN: Bau Gas Berasal dari Pekerjaan Penggantian Pembau Gas

PGN masih memastikan ulang bau berasal dari sisa penggantian odorant bukan kebocoran.

PGN klarifikasi berita bocornya gas bumi di Depok. Foto petugas memeriksa Regulating Station jaringan gas bumi untuk rumah tangga (Jargas), (ilustrasi).
Foto: Republika/Dadang Kurnia
PGN klarifikasi berita bocornya gas bumi di Depok. Foto petugas memeriksa Regulating Station jaringan gas bumi untuk rumah tangga (Jargas), (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara (PGN) memberikan klarifikasi terkait berita yang menyatakan adanya kebocoran gas di kawasan Depok, Jawa Barat. Menurut PGN, bau gas berasal dari pekerjaan penggantian valve odorant atau pembau gas yang dilakukan, Jumat (10/1) lalu.

"Odorant adalah zat pembau untuk piranti keselamatan operasi yang memberikan tanda adanya gas bumi yang diberikan pada infrastruktur jargas (jaringan gas)," kata PGN dalam siaran persnya, Sabtu (11/1).

Baca Juga

PGN menyatakan pekerjaan penggantian valve odorant pada infrastruktur Jargas Depok oleh opertor dilakukan Jumat (10/1) dan telah diselesaikan pada pukul 15.00 WIB.

Saat ini, tim PGN dan Pertagas (PGN Grup) masih terus melaksanakan pengecekan dan memastikan ulang bahwa bau berasal dari sisa pekerjaan penggantian peralatan odorant dan bukan dari kebocoran gas bumi. Per tgl 11 Januari 2019 tim jargas bersama BUMD Jabar Energi bersinergi dan masih terus standby memonitor serta melakukan pengecekan di area jargas.

"Meskipun sudah tidak tercium bau dari fasilitas odorant, tim tetap bersiaga memastikan tidak adanya kebocoran gas," ungkap keterangan PGN.

PGN Grup menyatakan berkomitmen penuh terhadap keselamatan operasi dan lingkungan dalam setiap kegiatan operasinya. "Kami berterima kasih kepada masyarakat yang sudah aktif menyampaikan informasi terhadap kemungkinan resiko operasi penyaluran gas bumi," katanya.

Masyarakat juga dapat menyampaikan pesan terkait gas bumi di contact center PGN 1500-645

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement