Senin 30 Dec 2019 16:10 WIB

Asing Incar Proyek Kilang Minyak RI, Ini Kata Pertamina

Investor UEA dan Korea Selatan tertarik untuk berinvestasi di kilang minyak Indonesia

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi Kilang Minyak
Foto: dok. Republika
Ilustrasi Kilang Minyak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Pertamina, Nicke Widywati mengaku belum mendapatkan info terkait rencana masuknya Adnoc perusahaan asal Uni Emirate Arab (UEA) yang akan berinvestasi di Kilang Balongan. Begitu juga tentang rencana investor asal Korea Selatan (Korsel) yang akan masuk ke Kilang Dumai.

"Belum. Belum ada pembahasan kesana. Untuk Adnoc juga belum ada keputusan," ujar Nicke di Kantor BPH Migas, Senin (30/12).

Baca Juga

Sedangkan untuk masuknya investor Korea ke Kilang Dumai, Nicke menjelaskan Pertamina membuka diri untuk bekerja sama dengan siapa saja dalam pengembangan Kilang. Hanya saja, belum ada keputusan spesifik terkait investor asal Korsel tersebut.

"Memang ada beberapa opsi. Kita terbuka bekerja sama dengan siapapun. Tapi dengan Korsel kita belum ada formal kerja sama," ujar Nicke.

Padahal sebelumnya, Kepala BKPM, Bahlil Ladahlia menjelaskan dua perusahaan tersebut sudah memberikan komitmennya untuk berinvestasi di kilang kilang milik Pertamina.

"Investasi migas untuk ADNOC (Abu Dhabi National Oil Company), insya Allah masuk di Balongan (Jawa Barat). CPC (China Petroleum Company) masuk. Pertamina-Rosneft (Tuban, Jawa Timur) sudah selesai. Rosneft uang muka sudah masuk," kata Bahlil pekan lalu.

Di samping itu, Bahlil mengungkapkan sebuah perusahaan Korea Selatan berencana modal untuk revitalisasi kilang minyak di Dumai, Riau. Oleh karena itu, saat ini ia mengaku terus berkomunikasi dengan Pertamina.

Sementara itu, pembicaraan dengan CPC ditargetkan selesai pada Januari-Februari mendatang. "Kemarin sudah komunikasi dengan Dirut Pertamina (Nicke Widyawati), lalu kami tanyakan masalahnya. (Terkait) masalah izin, masalah lahan, kami bikin tim untuk membantu Pertamina. Jadi percepatan refinery kami bantu," jelas Bahlil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement