Sabtu 28 Dec 2019 00:28 WIB

Tesla Pinjam Rp 22,4 T dari Bank China untuk Pabrik Shanghai

Pabrik Shanghai akan menjadi pabrik Tesla pertama di luar Amerika Serikat.

Tesla
Foto: EPA
Tesla

REPUBLIKA.CO.ID, BENGALURU -- Perusahaan mobil listrik Tesla menandatangani perjanjian dengan bank pemberi pinjaman di China untuk mendapat kucuran dana pinjaman berjaminan hingga sembilan miliar yuan atau setara dengan Rp 17,9 triliun. Selain itu Tesla juga mengajukan pinjaman dana berputar (revolving loan) hingga 2,25 miliar yuan atau setara Rp 4,5 triliun.

Dana pinjaman tersebut untuk membiayai pembangunan pabrik Tesla di Shanghai. Dua jenis pinjaman oleh Tesla itu tercatat pada sebuah dokumen keuangan yang dilihat Reuters pada Kamis (26/12).

Baca Juga

Menurut dokumen tersebut, beberapa perusahaan perbankan yang memberikan pinjaman tersebut adalah China Construction Bank (Bank Konstruksi China), Agricultural Bank of China (Bank Pertanian China), Shanghai Pudong Development Bank (Bank Pembangunan Pudong Shanghai), serta Industrial and Commercial Bank of China (Bank Industri dan Perdagangan China).

Selain pembangunan dan produksi di pabrik Shanghai, pinjaman itu mungkin juga akan digunakan untuk membayar utang sebesar 3,5 miliar yuan atau sekitar Rp 7 triliun yang akan jatuh tempo pada 4 Maret 2020.

Pabrik Shanghai, yang menjadi pabrik Tesla pertama di luar Amerika Serikat (AS), adalah fokus perhatian perusahaan tersebut dalam merealisasikan ambisi untuk meningkatkan penjualan di pasar otomotif terbesar di dunia itu serta menghindari tarif impor yang diterapkan terhadap mobil-mobil buatan AS.

Sebelumnya di awal pekan ini, Reuters melaporkan bahwa Tesla dan suatu kelompok bank-bank di China telah bersepakat untuk fasilitas pinjaman berjangka lima tahun sebesar 10 miliar Yuan atau hampir Rp20 triliun untuk pabrik mobil di Shanghai, mengutip dari sumber-sumber yang terlibat urusan ini.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement