Rabu 25 Dec 2019 14:11 WIB

OJK Minta Sektor Keuangan Proaktif Dorong Perekonomian

OJK akan mempercepat proses perizinan dan melakukan sinergi antarsektor.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso minta sektor keuangan proaktif mendorong pertumbuhan ekonomi.
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso minta sektor keuangan proaktif mendorong pertumbuhan ekonomi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso, meminta kepada seluruh sektor perbankan agar lebih proaktif tahun depan. Sebab, kata Wimboh, sektor perbankan juga merupakan bagian terpenting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

Wimboh menjelaskan untuk bisa mendorong pertumbuhan ekonomi OJK akan mempercepat proses perizinan dan melakukan sinergi antarsektor. "Prosesnya cepat perizinan kita sinergi seluruh sektor dan untuk sektor keuangan harus lebih proaktif untuk mendorong pertumbuhan," ujar Wimboh di Rumah Luhut Binsar Panjaitan, Rabu (25/12).

Baca Juga

Wimboh juga menilai untuk bisa mendorong pertumbuhan ekonomi lebih baik tahun depan perlu adanya efisiensi dan juga menggenjot sektor produktif dan juga meningkatkan ekspor.

"Sehingga yang tadinya belum kesentuh ya harus kita sentuh. Kita olah bersama sama, sinergi ya bisa memperluas kesempatan kerja dan memperbesar ekspor. Dan juga kita harus lebih efisien," ujar Wimboh.

Sebelumnya, Bank Indonesia optimistis pemulihan perekonomian global seiring dengan kemajuan perundingan perdagangan AS dengan China bisa mendorong perbaikan pertumbuhan nasional.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi pemulihan kondisi global dapat mendorong perbaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi di kisaran 5,1 persen sampai 5,5 persen pada tahun 2020.

Perry menilai kemajuan perundingan dagang AS-China bisa menurunkan risiko di pasar keuangan global sehingga mendorong keberlanjutan aliran modal masuk ke negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

"Prospek pemulihan global itu menjadi perhatian karena dapat mempengaruhi prospek pertumbuhan ekonomi domestik dan arus masuk modal asing," kata Perry pekan lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement