Jumat 20 Dec 2019 16:11 WIB

Teten Ingin Sarinah Jadi Pijakan UMKM untuk Go International

UMKM go digital ialah keniscayaan, karena itu diperlukan perluasan pasar.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolanda
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Koperasi Usaha Kecil & Menengah Teten Masduki, Direktur Utama Bank BRI Sunarso dan Menteri BUMN Erick Thohir meninjau stand pada UMKM Export BRILian Preneur 2019 di Jakarta Convention Center, Jumat (20/12).
Foto: Republika/Prayogi
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Koperasi Usaha Kecil & Menengah Teten Masduki, Direktur Utama Bank BRI Sunarso dan Menteri BUMN Erick Thohir meninjau stand pada UMKM Export BRILian Preneur 2019 di Jakarta Convention Center, Jumat (20/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UKM), Teten Masduki, mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut produk UMKM yang ditampilkan dalam acara UMKM Export BRILiant Preneur 2019, berkelas dunia. 

"Kalau dikelompokkan tadi banyak di sektor home decor, ada furniture, handicraft, fashion, dan food. Tadi beliau (presiden) bilang kalau bisa UMKM yang naik kelas itu yang memang sudah produknya berkelas dan tinggal diperbesar produknya," ujar Teten usai mengikuti pembukaan acara UMKM Export BRILiant Preneur 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (20/12).

Teten menilai UMKM go digital merupakan suatu keniscayaan. Oleh karenanya, sekarang ini perlu mengembangkan UMKM, perluas akses pasar, dan masuk ke marketplace menjadi penting sekarang ini. Teten mengaku akan lebih mendorong produk-produk unggulan UMKM berdasarkan sentra-sentra produksi di setiap daerah.

"Produk yang unggul artinya ada pasarnya, baik dalam negeri maupun luar. Jadi kami akan fokus mendorong UMKM seperti itu," ucap Teten. 

Teten mengatakan pasar sedang bertumbuh pesat saat ini ialah sektor dekorasi rumah, mulai dari furnitur, kerajinan tangan, pajangan, busana muslim, hingga kuliner halal yang bisa menjadi andalan UMKM.

"Tapi dalam negeri juga banyak, misalnya permesinan, pengolah pertanian makanan, itu UMKM harus masuk di sektor itu. UMKM jangan dilihat sebagai produk yang marginal," lanjutnya. 

Teten menyampaikan kontribusi UMKM untuk ekspor baru sebesar 14,5 persen. Teten menilai perlu adanya integrasi dengan value chain, supply chain, hingga global chain, agar ekspor UMKM semakin meningkat. Teten ingin membuat kantor bersama untuk layanan perizinan, sertifikasi, pembiayaan untuk ekspor UMKM.  

"Kami akan gunakan Sarinah sebagai agregator sekaligus trading house untuk produk UMKM yang kecil-kecil supaya bisa go international," kata Teten menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement