Senin 16 Dec 2019 16:58 WIB

Repower Gandeng 4 Bank Fasilitasi KPR

Empat bank tersebut Bank Mandiri, BNI Syariah, BTN, dan Bank Panin.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Penandatanganan kerja sama antara Repower Asia Indonesia dengan Bank Mandiri, BNI Syariah, Bank Panin dan BTN, Senin (16/12). Kerja sama bertujuan memberikan beragam pilihan pembiayaan KPR untuk masyarakat.
Foto: Retno Wulandhary/Republika
Penandatanganan kerja sama antara Repower Asia Indonesia dengan Bank Mandiri, BNI Syariah, Bank Panin dan BTN, Senin (16/12). Kerja sama bertujuan memberikan beragam pilihan pembiayaan KPR untuk masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Repower Asia Indonesia Tbk (Repower) bekerja sama dengan empat bank sekaligus untuk memberikan fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Keempat bank tersebut yakni PT Bank Mandiri, PT Bank BNI Syariah, PT Bank Tabungan Negara (BTN) dan PT Bank Panin.

Direktur Utama Repower Asia Indonesia Aulia Firdaus mengatakan kerja sama ini dilakukan untuk memaksimalkan fasilitas pembiayaan bagi masyarakat. "Kami sediakan bank konvensional dan juga bank syariah untuk memudahkan masyarakat dalam pembiayaan," kata Aulia, dalam acara penandatanganan kerja sama, Senin (16/12).

Baca Juga

Menurut Aulia, kerja sama ini nantinya fokus memberikan pembiayaan untuk rumah tapak. Pada 2020 mendatang, setidaknya ada 70 unit rumah tapak yang sudah siap untuk dipasarkan dengan kisaran harga Rp 1,2 miliar - Rp 2 miliar per unit.

Aulia berharap, melalui kerja sama ini pihak perbankan bisa menawarkan bunga yang kompetitif sehingga masyarakat lebih antusias untuk membeli. Brand Manager Bank Panin Ir Hadi Jayanto Husein mengatakan pihaknya akan menawarkan suku bunga yang lebih kompetitif dan proses yang lebih cepat.

"Untuk masyarakat, kami memberikan promo khusus. Bunga kami di kisaran 6,88 persen dengan fixed di awal awal tahun," ungkap Hadi.

Mendongkrak pendapatan

Aulia mengakui, sejauh ini pendapatan perusahaan sebagian besar masih ditopang dari penjualan rumah tapak. Dari total target pendapatan tahun depan sebesar Rp72 miliar, sekitar 70 - 80 persennya akan disumbang dari penjualan rumah tapak.

"Tahun ini dan tahun depan, tulang punggung pendapatan masih dari penjualan rumah tapak. Rumah tapak masih akan kita seriusi," terang Aulia.

Aulia menjelaskan, beberapa proyek rumah tapak yang menjadi andalan saat ini yaitu Botanical Puri Asri, Green Botanical Garden dan salah satu proyek di kawasan Pondok Cabe, Tangerang Selatan. Aulia mengakui, Repower saat ini masih mengutamakan penjualan rumah tapak ke segmen menengah dengan harga hunian di atas Rp1,2 miliar.

Meski demikian, lanjut Aulia, perusahaan tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan hunian dengan harga di bawah Rp1 miliar. "Kami juga akan kembangkan hunian dengan harga antara Rp700 juta - Rp1,2 miliar. Bahkan ada peluang juga untuk akuisis lahan untuk proyek rumah Rp500 juta - Rp1 miliar," tutur Aulia.

Untuk mendorong penjualan rumah tapak, ke depan Repower akan menjalin kerja sama dengan lebih banyak perbankan lainnya. Menurut Aulia, kerja sama ini sekaligus membuka pasar baru bagi perusahaan. Selain Mandiri, BNI Syariah, BTN dan Bank Panin, sudah ada sejumlah bank yang berminat untuk berkolaborasi dengan Repower, baik bank nasional maupum bank internasional.

Di samping rumah tapak, Repower juga berencana mengembangkan hunian vertikal atau highrise. Menurut Aulia, hunian yang mengusung konsep Education Transit Oriented Development (ETOD) ini masih dalam proses tahap awal untuk pengkajian dan kerja sama dengan institusi pendidikan lokal.

Menurut Aulia, hunian berkonsep ETOD akan diinisiasi di proyek highrise yang berlokasi di Bekasi Timur, Tangerang dan Pasar Minggu. Aulia optimistis, pendapatan perusahaan bisa meningkat drastis setelah penjualan unit highrise bisa direalisasikan.

"Pendapatan akan lebih dahsyat lagi ketika kami sudah mulai berjualan highrise. Tapi angka validnya belum bisa kami publish," ujar Aulia.

Hingga kuartal-III 2019, perusahaan mencatatkan raihan pendapatan telah mencapai 64 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp24,8 miliar. Sementara itu, marketing sales per November tahun ini sudah mencapai 84 persen atau senilai Rp20,8 miliar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement