REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendorong tempat istirahat dan pelayanan (TIP) atau rest area jalan tol agar didominasi oleh merek (brand) atau produk lokal. Minimal area istirahat terisi 70 persen produk lokal.
"Jalan Tol dari Lampung sampai Aceh pasti akan banyak rest area, baik yang sudah jadi maupun yang masih konstruksi, termasuk di Pulau Jawa. Rest area tolong diisi dengan brand lokal," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan resminya di Jakarta, Ahad (15/12).
Basuki menegaskan bahwa akan terus mendorong pengelola TIP untuk memenuhi komposisi minimal 70 persen pengusaha dengan brand dan produk lokal yang mengisi area komersial TIP. Ia mencontohkan KM 360 B di Ruas Tol Batang-Semarang yang menyediakan 52 kios UMKM yang 100 persen produk dan kuliner lokal.
Penyediaan ruang usaha di TIP diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi yang nyata bagi masyarakat sekitar untuk mempromosikan brand dan produk lokal, termasuk kuliner. Untuk mendukung promosi produk lokal daerah yang dilalui jalan tol, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono telah mengeluarkan Peraturan Menteri (Permen) PUPR No. 10/PRT/M/2018 tentang Tempat Istirahat dan Pelayanan Pada Jalan Tol yang mengatur fasilitas yang harus tersedia di TIP.
Optimalisasi produk lokal di TIP jalan tol juga sudah diterapkan di 10 ruas Tol Trans Jawa yang memiliki 46 TIP dan sudah diisi oleh 877 tenant dengan komposisi 824 tenant retail lokal (94 persen) dan 53 tenant retail asing (6 persen). Misal di rest area Km 519 B di Jalan Tol Trans Jawa Ruas Solo-Ngawi dari 24 tenant seluruhnya merupakan merek lokal untuk kategori kuliner, seperti Bakmi Soker, Ayam Bakar Mbah Solo dan toko oleh-oleh khas Solo.
Di rest area KM 429 B ruas Semarang-Solo 11 tenant yang seluruhnya merupakan UMK kuliner dengan brand dan produk lokal seperti Tela-Tela, Kebab Azis dan lainnya yang sudah memiliki beberapa cabang di Indonesia.
Di rest area KM 726 B ruas Surabaya-Mojokerto terdapat 27 tenant yang 93 persen merupakan UMK lokal di bidang kuliner seperti Bebek Sinjay, Sego Sambel Bu Jum, Pecel Rawon Bu Gembrot yang merupakan kuliner asli lokal Jawa Timur.
Hal tersebut sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk terus meningkatkan jumlah produk-produk UMKM yang mengisi sentra-sentra ekonomi di kawasan infrastruktur yang telah dibangun.