Rabu 27 Nov 2019 06:31 WIB

Mentan Sebut Cadangan Pangan Cukup Sampai Panen 2020

Hingga kini Kementan belum membahas rencana untuk impor pangan.

Mentan Syahrul Yasin Limpo memberikan kuliah umum di Unhas, Selasa (26/11).
Foto: Dok Kementan
Mentan Syahrul Yasin Limpo memberikan kuliah umum di Unhas, Selasa (26/11).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyebut untuk cadangan ketahanan pangan saat yang ini masih cukup. Ketersediaan pangan ini akan bertahan hingga masa panen di awal 2020.

"Sisa cadangan yang sudah ada Insya Allah bisa memberi daya tahan. Cadangan pangan kita masih cukup hingga panen mendatang," ujar Syahrul sesuai memberikan kuliah umum di Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (26/11).

Baca Juga

Menurut dia, saat ini kondisi lahan pertanian belum stabil karena masih berada dimusim transisi kemarau dan hujan. Namun demikian, pihaknya optimistis panen akan berhasil di tahun 2020.

"Untuk pertanian itu sangat tergantung kondisi cuaca, hama bahkan bencana. Kita tidak tahu bagaimana nanti. Tapi kalau analitik teknokratik yang kita miliki, kita pakai untuk melihat perkembangan diyakini kita bisa yakin akan surplus," jelasnya.

Mantan Gubernur Sulsel dua priode itu mengungkapkan, ada target panen besar di tahun 2020. Meski dampak kekeringan pada sektor pertanian tahun ini cukup panjang termasuk perubahan cuaca hingga elnino di daerah Barat Indonesia bagian Papua dan sekitarnya.

"Oleh karena itu, November ini kita minus, tapi minusnya itu tidak besar, yang besar nanti Desember. Tapi kita akan tutup itu, Kita target panen besar nanti di Januari dan sudah tidak minus lagi. Nanti Februari dan Maret tahun depan bisa panen raya," terang dia.

Saat ditanyakan soal upaya mitigasi mengatasi kekeringan, kata mantan Bupati Kabupaten Gowa ini mengungkapkan ada pencitraan satelit. Dengan analitik teknologi yang dimiliki sekarang, sudah bisa prediksi daerah mana yang akan panen dan luasan panennya bisa dibaca.

"Tinggal bagaimana citra satelit itu nantinya membaca, termasuk bagaimana kemudian kita kalibrasi dengan pendekatan lapangan yang ada. Jadi dua-duanya harus ada," sebut mantan Camat Gowa ini.

Berkaitan dengan dugaan permainan mafia pangan, Syahrul dengan tegas mengatakan tidak takut, dan malah meminta mana mafia pangan tersebut. Sedangkan apakah nanti ada wacana impor beras, kata dia, belum membahas itu.

"Mafianya mana, kasih liat saya tunjukkan. Rencananya untuk data petani, 1 Desember 2019 akan saya umumkan, termasuk single data pertanian yang umumkan nanti rencana bapak presiden. Impor itu bukan barang haram, jika semua upaya sudah dilakukan," ungkapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement