REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) masih menanti kesepakatan nilai valuasi dari Kilang Cilacap. Namun, apabila nilai valuasi yang dikeluarkan oleh valuator independen tak kunjung disepakati oleh Saudi Aramco, maka Pertamina menawarkan opsi lain ke Aramco untuk membangun kilang Cilacap yang skemanya sama seperti di Kilang Balikpapan.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menjelaskan opsi pembangunan kilang di Balikpapan ini menjadi salah satu solusi agar Pertamina bisa terus bekerja sama dengan Aramco. Ia mengatakan opsi pembangunan di kilang Balikpapan ini lebih simple dibandingkan Kilang Cilacap yang harus menyertakan nilai aset kilang yang sudah existing.
"Kalau nggak terjadi kesepakatan ada skema yang sama ke Balikpapan. Existing kilang nggak di-spin off jadi bangun kilang sendiri aja," ujar Nicke di Jakarta, Selasa (26/11).
Namun kata Nicke ini adalah opsi lanjutan. Pertamina kata Nicke masih berharap ada kesepakatan yang win win solution untuk pembangunan Kilang Cilacap dengan Aramco. Meski memang, jika tidak juga menemui kata sepakat, Pertamina siap membangun Kilang Cilacap.
"Ini sedang dilakukan kesepakatan untuk valuasi. Jadi semoga kesepakatan akan ada," ujar Nicke.