Selasa 26 Nov 2019 08:05 WIB

Aprobi: Produsen Biodiesel Tingkatkan Kapasitas Produksi

Kapasitas terpasang dari 19 produsen biodiesel di Indonesia 11,6 juta kl per tahun.

Biodiesel (ilustrasi)
Foto: olipresses.net
Biodiesel (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Harian Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) Paulus Tjakrawan mengatakan para produsen biodiesel akan meningkatkan kapasitas produksi. Peningkatan kapasitas produksi ini untuk memenuhi permintaan ekspor yang masih tinggi.

Paulus menjelaskan minat permintaan biodiesel Indonesia masih terlihat, terutama dari China. Namun seiring dengan implementasi mandatori B30 pada 2020, produksi biodisel diutamakan terserap untuk kebutuhan dalam negeri, daripada untuk ekspor. Akibatnya, ekspor biodiesel ke China menurun.

Baca Juga

"Ada penurunan ekspor ke China untuk sementara karena kemungkinan salah satunya, kapasitas industri kita yang sudah mulai penuh. Mau ada B30, jadi kita mencoba untuk memprioritaskan dalam negeri dulu," kata Paulus saat ditemui di Jakarta, Senin (25/11).

Paulus menjelaskan penurunan ekspor biodiesel masih akan terjadi pada tahun ini sampai tahun depan, jika kapasitas terpasang tidak ditambah.

Selain karena minat ekspor yang masih tinggi, peningkatan kapasitas produksi juga diperlukan karena pemerintah berencana meningkatkan mandatori campuran bahan bakar nabati dan solar tersebut, dari B30 menjadi B50, bahkan B100.

Saat ini, kapasitas terpasang dari 19 perusahaan produsen biodiesel di Indonesia sebesar 11,6 juta kilo liter (KL) per tahun. Aprobi mencatat kebutuhan biodiesel untuk penerapan B20 sebesar 6,4 juta KL dan B30 sebesar 9,6 juta KL.

"Saat ini kapasitas terpasang 11,6 juta KL, tetapi kan untuk kapasitas produksinya hanya 85 persen, karena ada potensi listri mati, servis, perawatan tiap bulan," kata Paulus.

Ia menambahkan bahwa proyeksi penambahan kapasitas terpasang untuk biodiesel paling cepat dilakukan pada 2020. Meski demikian, ia belum bisa menyebutkan berapa total kapasitas yang akan bertambah.

Penambahan kapasitas ini akan dilakukan oleh perusahaan biofuel dari pabrik yang sudah ada (existing), maupun pembangunan pabrik baru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement