Ahad 24 Nov 2019 21:32 WIB

Budi Karya dan Jepang Bahas Proyek Transportasi

Budi Karya Sumadi menerima delegasi Japan Indonesia Association (Japinda)

Rep: Anastasia AS (swa.co.id)/ Red: Anastasia AS (swa.co.id)
.
.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menerima delegasi Japan Indonesia Association (Japinda) yang dipimpin langsung oleh Mantan Perdana Menteri Jepang Fukuda Yasuo. Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari pertemuan Japindo dengan Presiden Joko Widodo pada Rabu, 20 November 2019 di Jakarta.

Budi Karya menjelaskan pertemuan ini membahas proyek strategis nasional sektor transportasi yang berpeluang untuk dikerjasamakan dengan Jepang. “Proyek yang kita bahas adalah MRT, Pelabuhan Patimban, Kereta Jakarta-Surabaya, dan peluang kerjasama dalam mendukungan sektor  transportasi di destinasi wisata super prioritas 5 bali baru, dll,” kata Menhub.

Dari proyek-proyek yang dibahas, terdapat tiga proyek prioritas yang dikerjasamakan dengan Jepang yaitu : Pelabuhan Patimban, MRT Fase II (Bundaran HI-Ancol Timur) dan Fase III (koridor Timur-Barat, Cikarang-Balaraja), serta Kereta Cepat Jakarta Surabaya.

Terkait kerja sama Proyek Pelabuhan Patimban, Menhub mengungkapkan, Pelabuhan Patimban akan beroperasi tahun depan dengan kerjasama pengelolaan Terminal pusat ekspor-impor kendaraan atau produk otomotif (car terminal). Sementara itu, terkait MRT tahap kedua masih dalam tahap finalisasi desain dan akan siap mulai dibangun tahun depan.

Menhub menyebut saat ini masih dalam tahap studi dan diharapkan dapat dimulai pembangunannya pada 2022. Sedangkan terkait proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya, pembangunannya dimulai pada tahun 2022 dan ditargetkan selesai 2026 atau lebih cepat.

“Perkiraan nilai investasi proyek prioritas tersebut adalah Pelabuhan Patimban kurang lebih Rp30 triliun, proyek MRT fase kedua Rp15 triliun, dan fase ketiga sekitar Rp 30 triliun. Sedangkan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dibutuhkan anggaran Rp80 triliun,” kata dia menjelaskan.

Adapun proyek lain yang berpeluang untuk dikerjasamakan antara lain, pembangunan Bandara Bali Utara, pengelolaan Bandara Sam Ratulangi Manado, pengelolaan Pelabuhan Kuala Tanjung, dan pembangunan infrastruktur transportasi di Ibu Kota Negara baru di Kalimantan Timur seperti pengembangan Bandara Balikpapan dan pembangunan jalur kereta api bertenaga listrik sepanjang 40-50 kilometer dari Balikpapan ke ibu kota negara. 

Menhub juga membahas mengenai kesempatan tenaga kerja Indonesia di sektor transportasi seperti pilot dan nakhoda bisa punya kesempatan untuk bekerja di Jepang. “Semoga peluang kerjasama ini memberikan dampak yang baik bagi proyek strategis sektor transportasi di Indonesia,” kata dia menutup pembicaraan.

 

www.swa.co.id

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan swa.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab swa.co.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement