REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengusaha Sandiaga Salahuddin Uno mengaku belum berencana untuk kembali menambah jumlah saham di PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG). Menurut Sandiaga, ia masih mengevaluasi nilai saham perusahaan tersebut.
“Belum ada rencana sih. Kita lihat nilainya,” katanya di JW Marriott, Jakarta, Rabu (20/11).
Sandi pun mengatakan sudah enam bulan tidak terlibat dalam pembicaraan bisnis dengan PT Saratoga namun ia diminta oleh anak usaha Saratoga untuk membantu mempromosikan produk baru dan membenahi media sosial.
“Ada potensi saling membantu tapi sudah nggak bicara tatanan strategis lagi. Banyak diminta sama anak usahanya untuk bantu promo produk baru, sosial medianya dibenahi,” katanya.
Di sisi lain, ia menuturkan pada 2020 akan ada rencana untuk kembali melakukan pembicaraan terkait bisnis dengan PT Saratoga. “Mungkin awal tahun depan kami akan sama-sama memetakan langkah saya ke mana dan Saratoga ke mana,” ujarnya.
Sandi pun menegaskan saat ini PT Saratoga sedang dalam posisi yang sangat baik sebab investasi yang ditanam ke beberapa perusahaan menunjukkan hasil yang bagus. “Kalau proyeknya bagus kita bicarakan sama manajemen dan pemegang saham yang lain,” tegasnya.
Sandiaga Uno merupakan salah satu pendiri dari Grup Saratoga yang hingga kini tercatat masih memiliki 21,51 persen saham Saratoga setelah sebelumnya sempat dijual ke publik. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk merupakan perusahaan investasi yang menanamkan modal ke sejumlah perusahaan, termasuk yang perusahaan tercatat di BEI, diantaranya PT Provident Agro Tbk (PALM), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).