Selasa 19 Nov 2019 03:36 WIB

59 Investor Cina akan Tanamkan Modal di Jawa Tengah

Investor Cina akan mengembangkan usaha furniture di Jawa Tengah.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nur Aini
Bendera China
Foto: ABC News
Bendera China

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Tengah menyebutkan, saat ini ada 59 investor asal Cina yang siap mengembangkan usaha furniture di provinsi tersebut. Potensi nilai investasi tersebut mencapai 2 miliar dolar AS. 

"Ini bukan angka kecil. Maka kami fasilitasi, mudah-mudahan mereka benar-benar merealisasikan rencananya di Jawa Tengah," ujar Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah Ratna Kawuri saat ditemui Republika di sela Rapat Koordinasi bersama Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Jakarta, Senin, (18/11).

Baca Juga

Ratna menuturkan, saat ini para investor tersebut masih dalam tahap penjajakan. Hanya saja mereka telah menyatakan, ingin sesegera mungkin berinvestasi di beberapa kabupaten atau kota di Jawa Tengah meliputi Pemalang, Kendal, Batang, dan lainnya. 

"Investasi diawali dari ketertarikan lalu dikawal dan didampingi. Jika ada kendala kita bantu uraikan masalahnya, kita ingin seluruh kelihatannya terealisasi, karena bila belum produksi belum bisa kasih kemanfaatan," tutur dia. 

Saat ini, kata dia, DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah sedang melakukan screening, demi memastikan investasi berkualitas. "Untuk pastiin juga investornya beneran nggak, siapa tahu ternyata makelar," kata Ratna. 

Ia menambahkan, Provinsi Jawa Tengah berupaya terus mendorong investasi baik dari sisi infrastruktur maupun pelayanan terhadap investor. 

Ratna menyebutkan, hingga kuartal III 2019, investasi asing di Jawa Tengah masih didominasi oleh investor asal Jepang, menyusul di belakangnya yakni investasi dari Singapura. Sementara, investasi Cina berada di posisi ketiga. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement