Rabu 09 Oct 2024 22:48 WIB

I-SIM for Cities, Jurus PTSI Tingkatkan ESG

I-SIM for Cities 2024 konsisten melakukan penilaian holistik atas inisiatif pemkot.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Surveyor Indonesia. Kota Surabaya menjadi kota dengan nilai pemeringkatan tertinggi dalam gelaran I-SIM for Cities 2024.
Foto: Surveyor Indonesia
Surveyor Indonesia. Kota Surabaya menjadi kota dengan nilai pemeringkatan tertinggi dalam gelaran I-SIM for Cities 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kota Surabaya menjadi kota dengan nilai pemeringkatan tertinggi dalam gelaran I-SIM for Cities 2024. I-SIM for Cities merupakan ajang penilaian atas inisiatif pemerintah kota seluruh Indonesia yang digelar PT Surveyor Indonesia (PTSI) dan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) di bawah pengawasan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dan Kementerian Dalam Negeri. 

"Gelaran tahun ini diikuti oleh 76 Kota di Seluruh Indonesia, yang mana Surabaya, Tangerang, dan Tebing Tinggi menjadi pemenang pertama, kedua, dan ketiga," ujar Direktur Utama PTSI Sandry Pasabuna dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (8/10/2024).

Baca Juga

Sandry menyampaikan I-SIM for Cities 2024 konsisten melakukan penilaian yang holistik atas inisiatif-inisiatif pemerintah kota. Sandry menyampaikan inisiatif Padat Karya milik Pemerintah Kota Surabaya berhasil menyabet penilaian tertinggi, disusul oleh Super App Tangerang Live dari Kota Tangerang, dan Inovasi Cangkang Telur menjadi Bubuk Kalsium dari Kota Tebing Tinggi.

"Program Padat Karya Surabaya menduduki peringkat pertama pencapaian SDGs merupakan upaya pengentasan kemiskinan dan peningkatan lapangan kerja melalui intervensi dan penyaluran tenaga bekerja yang mengedepankan sinergi antarsektor di Kota Surabaya," ucap Sandry. 

Sandry mengapresiasi komitmen kota-kota peserta I-SIM for Cities 2024 atas pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Sandry berharap ajang ini semakin memotivasi pemerintah kota untuk meningkatkan terobosan dalam mempercepat capaian SDGs atau tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB) pada 2030.

"Kami yakin komitmen ini akan berdampak positif pada segala aspek pembangunan berkelanjutan, baik lingkungan, sosial, ekonomi dan tata kelola atau ESG untuk mewujudkan masa depan yang lebih berkelanjutan dan inklusif bagi generasi mendatang," kata Sandry.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan Kota Surabaya Irvan Wahyudradjat mengapresiasi inisiatif I-SIM for Cities sebagai wadah pengungkapan aksi dan kolaborasi dalam menjawab tantangan pemerintahan kota melalui pendekatan yang berkelanjutan. Irvan menyebut hal ini memiliki daya ungkit dalam mendorong inisiatif pemerintah kota untuk meningkatkan TPB.

"Kami mengapresiasi sekali ini membantu kami menunjukkan apa-apa saja yang sudah masyarakat lakukan, bagaimana kami berkolaborasi bersinergi antar sektor sehingga dapat memajukan Surabaya secara berkelanjutan, bersama-sama, gotong-royong," kata Irvan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement