Jumat 15 Nov 2019 22:57 WIB

Maluku Tenggara Dorong Pemuda Manfaatkan Teknologi Pertanian

Sektor pertanian diarahkan menyejahterakan petani dengan pertanian berbasis teknologi

Perlengkapan teknologi pertanian yang diterapkan pemerintah sejak memasuki era revolusi industri 4.0.
Perlengkapan teknologi pertanian yang diterapkan pemerintah sejak memasuki era revolusi industri 4.0.

REPUBLIKA.CO.ID, LANGGUR -- Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) mulai melirik kalangan muda di daerah setempat agar tertarik dan mau ikut menggerakan sektor pertanian. Mereka mendorong pemanfaatan teknologi yang menjadi kegandrungan kaum melinial.

Kepala Dinas Pertanian Maluku Utara, Felix Tethol di Langgur, Kamis (14/11), mengatakan seluruh sektor pertanian di daerah setempat saat ini digerakkan agar dapat menyejahterakan petani dan menarik kaum muda untuk bertani dengan memanfaatkan teknologi. "Dalam rangka memenuhi visi Pemda Malra yakni mandiri, cerdas, berkeadilan dan demokratis, maka sektor pertanian diarahkan dapat menyejahterakan petani dengan menerapkan sistem pertanian berbasis teknologi," ucapnya.

Baca Juga

Menurut Felix, ukuran kesejahteraan petani pada umumnya adalah nilai tukar petani (NTP), dimana pengeluaran harus lebih kecil dari pendapatan, maka penghasilan petani di Malra tiap bulan ditargetkan sebesar Rp 6 juta.

Dalam upaya mencapai target itu, maka dibangun agrobisnis pertanian pada klaster-klaster sentra komoditi, misalnya yang sudah ada dan produktif yakni agrobisnis pada sentra bawang merah di Ohoi Abean, Yafawun, dan Watngon. "Untuk mencapai kesejahteraan dan mempermudah petani, maka kami berkomitmen untuk 'selangkah di depan', dimana kami dalam waktu dekat akan menggalakkan satu program untuk pertanian di Malra yakni smart farming (pertanian pintar)," katanya.

Pertanian pintar berkaitan dengan penerapan penggunaan teknologi digital di seluruh elemen pertanian. Tujuannya untuk mempermudah petani mengolah hingga memasarkan hasil panen, dan menarik antusias masyarakat terutama kaum muda untuk menggeluti pertanian.

Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Malra Seles Ngamelubun menambahkan, pertanian pintar adalah pengolahan pertanian yang lebih cepat, efisien dan tingkat produktivitas yang lebih tinggi berbasis teknologi kekinian.

Seluruh rangkaian pertanian mulai dari pembenihan, pengolahan lahan, panen, pascapanen, kemudian pemasaran yang merupakan kegiatan agrobisnis akan langsung terkoneksi dengan teknologi kekinian. "Seperti, dalam mengolah lahan pertanian yakni irigasi atau penyiraman tanaman tanpa mengeluarkan tenaga, petani melalui program smart farming ini dengan teknologi kekinian yakni digital (melalui pesan singkat), maka penyiraman terhadap tanaman dapat dilakukan," ujar Seles.

Hal yang sama juga berlaku untuk pemupukan, penyemprotan hama, dan pengolahan tanah pertanian, yang mana seluruhnya memanfaatkan teknologi digital terkini. "Dalam waktu dekat akan kami demonstrasikan program smart farming (pertanian pintar) ini bagi publik di Malra dan dapat menjadi contoh bagi kita di Maluku," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement